🧐😏
🧐😏
"Sebuah gaya yang ingin sejak dulu, namun terhalang orang tua." -Oline Melandrino.
***
"Sejauh apapun kita menghindar jika memang ditakdirkan maka kita akan bersatu." -Abram Denando.
***
"Kalau memang sudah takdirnya, mau bagaimanapun keadaannya akan tetap sama saja." -Kalisa Auryne Maharani.
***
"Memangnya menjadi seorang single salah? Bukannya nggak mau pacaran tapi memang gue belum nemu yang pas aja." -Anza Queenlovi.
***
Setelah mempertimbangkan perkataan Zio, akhirnya Oo setuju untuk menerima Abram menjadi pasangannya. Namun, ia masih ragu saat ini.
Selepas menggunakan seragamnya, Oo berjalan menuju meja riasnya hanya untuk mengambil bedak bayi dan memolesnya sedikit. Tidak kurang dan tidak lebih, jika kalian melihatnya hanya ada bedak bayi, parfum dan juga handbody. Sangat simpel dan tidak ribet. Terkadang saja semua itu tidak ia pakai hanya mentok bedak dan parfum.
Tidak lupa ia mengambil bandana miliknya tentunya dengan ada boneka babi di ujungnya yang terlihat begitu menggemaskan. Kini Oo tampil dengan berbeda dari biasanya. Jika biasanya ia akan membiarkan rambutnya polos kini ia tambahkan sedikit riasan berupa bandana yang begitu menggemaskan.
Berulang kali Oo mengaca dan memuji dirinya sendiri karena saking gemasnya ia sampai salting tujuh keliling melihat bandana miliknya yang begitu menggemaskan. "Cantik banget gue astaga!" Oo membenarkan rambutnya dan kemudian tersenyum manis.
"Nggak nyangka bakalan ada Miss perfect! Kayak gue gini, untung aja tu jamet Angkasa potong rambut gue, jadi bisa gue potong pendek sekalian. Lama banget gue pengen rambut pendek biar gemoy gini!" Oo kembali tersenyum dengan merona.
"Bandana gue bagus banget ya Allah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Oline Melandrino (END)
Teen Fiction"Satu hal yang pasti, lo masa depan dan dia masa lalu." Oline tersenyum menatap Abram. "Gue suka sama lo." *** Oline Melandrino atau yang kerap dipanggil dengan Oo atau ogeb. Anak ketiga dari empat bersaudara, dimana ia paling cantik. Pecinta bebera...