"Untuk apa mendekati jika dulu pernah melukai? Apa karena ingin mengulang untuk yang kedua kali?" -Oline Melandrino.
***
"Untuk apa aku cemburu, jika dia hanyalah masa lalu dan aku adalah masa depan yang kini bersamanya. Orang masa lalu akan selalu kalah dengan dia yang selalu ada dan juga kini bersama dengan niat dan ketulusan." -Abram Denando.
***
"Mencintai seseorang tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan." -Risa Ariyanti.
***
Oo dan Abram saling melirik satu sama lain, lantaran kedatangan Loren dan juga seorang perempuan berhijab di sampingnya yang masih tertunduk malu. Ya, Oo bisa melihat jika sosok ini adalah sosok yang telah berhasil membuat kakaknya bisa berubah seperti ini.
"Jadi, ini cewek yang kakak sukai?" Oo melirik sekilas kakaknya. "Kasihan banget sih kak," ujarnya dramatis.
Loren menatap Oo penuh intimidasi. "Kalau ngomong jangan asal," bisiknya. Oo terkekeh pelan mendapatkan teguran dari sang kakak.
Abram sudah mengulurkan tangannya kepada Risa. "Salam kenal, kak, saya Abram Denando." Risa menerima uluran tangan itu dan menjawab, "Risa."
"Matanya jangan jelalatan! Disini udah punya pacar," ancam Oo membuat Loren terkekeh geli.
"Ini yang katanya nggak suka?" sindirnya.
Oo menginjak kaki kakaknya hingga mengaduh kesakitan. "Kalau cari cewek yang kayak gini kak! Jangan kayak si cewek kegatelan itu!" Oo tersenyum manis ke arah Risa dan menjabat tangannya, "Kenalin kak, nama aku Oline Melandrino! Cewek cantik cetar membahana dan paling imut! Jangan lupa follow akun Instagram aku @oo.imyut jangan lupa ya!"
Risa hanya tersenyum melihat tingkah Oo. "Salam kenal," balasnya.
"Kalian jadian?" Oo bertanya pada keduanya. "Kalau ini gue setuju kak."
"Nggak." Risa menjawabnya dengan jujur, memang benar ini semua. "Aku nggak pacaran sama kak Loren, aku nggak bisa nerima dia."
"Kenapa?" Loren hanya menunduk pasrah. "Kasih gue kesempatan sekali buat bisa bikin lo yakin."
"Aku sulit buat suka sama orang kak. Terlebih, aku udah suka sama cowok lain. Aku kalau udah suka sama satu cowok sulit buat berpaling," ungkapnya. Ia tidak ingin menutupi satu hal pun. "Lagian kita baru kenal, jadi aku nggak bisa langsung ngasih keputusan gitu aja."
"Kakak asalnya darimana?" Abram kembali bertanya pada Risa. Ia mengabaikan Loren yang meratapi nasib.
"Lampung."
"Kakak suku Lampung asli?"
"Bukan. Sukunya Jawa, cuma tinggal di Lampung sejak lahir."
"Owalah, kirain suku Lampung asli." Abram mengangguk paham.
Oo tiba-tiba teringat dengan pesan Abram tadi. Ia langsung mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto tadi kepada Risa. "Kakak tau apa ini artinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Oline Melandrino (END)
أدب المراهقين"Satu hal yang pasti, lo masa depan dan dia masa lalu." Oline tersenyum menatap Abram. "Gue suka sama lo." *** Oline Melandrino atau yang kerap dipanggil dengan Oo atau ogeb. Anak ketiga dari empat bersaudara, dimana ia paling cantik. Pecinta bebera...