2. Marah

59 55 39
                                    

Pagi itu SMA Angkasa di gemparkan dengan kedatangan murid baru yang langsung menarik perhatian para muridnya. Tak banyak mereka langsung berjalan keluar kelas untuk sekedar melihat bagaimana wujud dari murid baru itu.

Sudah bukan hal baru lagi bagi mereka jika kedatangan murid baru selalu menjadi buah perbincangan mereka sehari-hari. Terlebih memiliki paras yang cukup indah. Dulu saja saat kedatangan Erzhah Gaffi yang berpenampilan culun dengan kacamata saja sudah membuat seisi sekolah gempar. Setelah mengetahui aslinya mereka menyesal karena ternyata Gaffi adalah anak pengusaha batu bara dan beberapa properti. Sekarang ada yang lebih waw dari sebelumnya pasti menjadi lebih heboh lagi. Dengan parasnya yang tampan dan begitu menawan.

Abram Denando!
Siswa pindahan dari sekolah SMA Dermaga yang aslinya sangat bagus dan menjadi saingan dari SMA Angkasa sendiri. Tidak ada yang tahu menahu alasan kepindahannya kesini.

Baru saja turun dari motor langsung ada gerumbulan cewek yang datang hanya untuk minta foto bareng. Abram segera melepas helmnya dan menyugarkan rambutnya ke belakang yang membuat kaum hawa teriak histeris. Ketampaannya tidak bisa di pungkiri dengan jaket kulit yang melekat di badannya serta aura dingin hang terpancar seperti memegang kendali tersendiri baginya.

"Ganteng banget sih! Andai aja gue itu good looking! Pasti bakalan gue pepet terus!" ucap salah satu siswi.

"Semakin banyak yang ganteng semakin saingan gue banyak anjir!"

"Jomblo harus sabar!" ujar temannya sembari menepuk bahunya.

Abram tidak mengindahkan ucapan para siswi yang meminta untuk berfoto bersama. Dirinya langsung berjalan segera meninggalkan kerumunan itu. Belum ada lima langkah dirinya berjalan sudah ada yang membuat masalah dengan dirinya.

Dug..

"Jalan matanya di pakai buat lihat!" tegur Abram ketika ada seseorang yang menabrak dirinya. Cewek itu hanya diam dan sibuk membaca buku cetak yang sedang di bawanya. Abram kesal dan menarik buku itu, "Gue ngomong sama lo!"

Cewek itu langsung mengalihkan pandangannya untuk melihat siapa yang sedang berbicara dengannya. "Owh .. lo yang ngambil buku gue? Gak punya sopan santun!"

Abram hanya diam dan menatap gadis yang berdiri di hadapannya dengan sangat lekat itu. Gadis itu tidak lain adalah Oline Melandrino. Oo merasa di pandangi seperti itu merasa risih dan tidak senang. "Gak usah kayak gitu lihatinnya! Gue congkel bola mata lo mampus!" Oo kesal dan langsung menarik kembali buku cetaknya dan langsung berlari meninggalkan Abram yang masih terdiam di tempat.

"DONI TUNGGUIN GUE! GUE GAK MAU DI HUKUM SENDIRIAN SAMA BU SELENA GOMEZ KW!" teriak Oo sembari berlari mengejar Doni.

Banyak sorot mata yang memandangi Oo dengan tatapan aneh dan bingung. Satu hal yang lumrah dengan tingkah Oo yang begitu absurd. Abram lalu mengacuhkan hal itu dan berjalan untuk mencari kelasnya.

***

"Selamat pagi, semua! Oo yang paling cantik cetar membahana ini datang dengan sejuta kerinduan yang mendalam!" teriaknya ketika sampai di depan pintu kelas. "Oo sudah kangen dengan suasana kelas yang begitu senyap bagaikan pemakaman tanpa penghuni!"

Sungguh mereka ingin membuang Oo sejauh-jauhnya untuk saat ini. Kedatangannya begitu membuat fokus belajar mereka terpecah. Pasalnya hari ini akan di adakan ulangan Fisika dan itu bu Selena Gomez kw yang membuat soalnya.

Cerita Cinta Oline Melandrino (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang