34. Bertemu Kembali

15 9 0
                                    

😑😑





😱🦎

"Dia adalah sosok yang begitu menarik perhatianku. Berbeda dari gadis lain yang aku temui dan dia sangat pemalu jika baru bertemu."

***

"Tidak semua orang bisa di pukul rata bagaimana sifatnya. Jika, kamu baru tau sifat luarnya, maka itu belum bisa menentukan akhirnya."

***

Udara begitu panas di kota Jakarta saat ini. Polusi udara yang tidak menyehatkan dan sangat mengganggu pernapasan. Loren berjalan dengan kesal lantaran sepeda motornya harus ia bawa ke bengkel untuk di tambal. Memang menyebalkan baginya. Selain harus menuntun motornya, ia juga harus kehilangan sang pacar yang baru saja ia ajak jadian beberapa Minggu lalu. Ternyata oh ternyata dirinya harus menelan pahit kenyataan dimana sang mantan itu telah berselingkuh darinya.

"Andai aja gue dengerin perkataan ogeb waktu itu. Pasti semua ini nggak akan terjadi," gumamnya seraya menendang kerikil-kerikil kecil di jalanan. Sudah menelpon seseorang tapi belum juga sampai. "Bego banget lo Loren sampai kayak gini!"

Loren telah bersiap diri untuk mengajak Kavita datang ke rumahnya, namun Kavita sempat menolak lantaran adik Loren yaitu Oo tidak akan suka dengan kehadirannya. Kavita begitu kesal dengan Oo yang selalu menghalanginya untuk berdekatan dengan Loren. "Aku nggak mau, nanti kalau adik kamu ngejambak aku lagi gimana?" Kavita bergidik horor saat mengingat kejadian beberapa tempo lalu, dimana ia di Jambak lalu di tampar oleh Oo tanpa memikirkan statusnya.

Loren menghela napasnya berat. Ia sendiri juga bingung dengan adiknya itu. "Nggak akan, aku udah bilang sama dia," ungkap Loren. Akhirnya, Kavita mau dan berjalan di samping Loren masuk menuju rumahnya.

"Rumah kamu emang lagi sepi atau gimana?" Kavita memperhatikan sekitar dimana rumah itu terlihat sepi dan tidak berpenghuni.

"Ada adik aku."

Cklek

Kemudian, nampak Oo yang baru saja keluar dari rumah dan berlalu begitu saja melewati kakaknya dan sang pacar, tanpa melirik, menyapa bahkan raut wajahnya begitu judes. Loren mengelus dadanya dan Kavita hanya mendelik melihat itu.

"Oo! Lo kalau ada orang di sapa!"

Oo menghentikan langkahnya dan berbalik menatap kakaknya itu, "Hai, kak Lorenzo Agni Melandrino?!" Dengan senyum merekah Oo menyapa kakaknya dan tangan yang ia lambaikan. "Udah-kan?"

Cerita Cinta Oline Melandrino (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang