A V R O Z☠️.16

1.5K 61 6
                                    


.
.
.
Happy reading Avrozlovers ☠️
                                       •

                                       •
    
Ruangan gelap dan cahaya yang minim penerangan ini. diisi oleh seorang lelaki paruh baya yang duduk di meja tempat nya dengan di temani anak buah yang ia percayai (tangan kanannya ).

"Bagaimana keadaannya?." Tanya pria paruh baya itu.

"Memburuk , geng motor itu selalu berulah ingin menang dari geng motor kita Tuan." Balas anak buahnya.

"Hmm, apa maunya? Umurku sudah tua , tapi geng motor yang aku dirikan banyak yang memusuhinya." 

"Tenang tuan percayakan pada Rey dia pasti bisa menjaganya dengan kawan-kawannya." 

"Iya aku percaya Robert." 

"Robert tolong kamu lihat bagaimana keadaan markas?!  Perasaan ku tak enak." Kata Pria paruh baya tersebut.

Robert mengangguk kemudian keluar menuju ruangan komputer yang menampilkan keadaan markas. Robert melihat teliti setiap inci markas yang di maksud pria paruh baya tersebut melalui cctv.

Sampai matanya menatap bagian depan markas yang banyak di kerubungi orang tepatnya sekumpulan antara dua geng motor.  

Dan terlihat jelas ketua generasi geng motor yang didirikan pria paruh baya tadi menghajar musuhnya dengan habis - habisan tanpa henti

"Astaga Rey." Gumamnya dan langsung lari pergi menuju ruangan tuannya.

BRAK

Pintu ruangan pria paruh baya itu terbuka dengan keras, membuat pria paruh baya yang duduk dengan tenang itu terlonjak kaget sampai berdiri dari tempatnya.

"Ada apa Robert!." Tanyanya sedikit kesal.

"Maaf tuan. Ini gawat Rey hilang kendali, anggota lain tidak bisa menghentikannya." Pria paruh baya itu terkejut.

"Hilang kendali bagaimana maksud mu?." 

"Dia melawan musuhnya tanpa henti , jika di biarkan musuhnya akan mati dengan cepat di tangannya, anggota lain dan intinya tidak bisa mencegah karena jika mereka melangkah musuhnya akan semakin lemah."  Jelas Robert saat tadi memperhatikan cctv.

Pria paruh baya itu  menghela nafas pelan dan menatap Robert."Kita kesana." 


*****


Pria paruh baya dan tangan kanan nya itu sampai di tempat yang mereka tuju, sampainya disana  mata mereka menangkap Rey yang sedang menghabisi Carlos.

Pria paruh baya yang melihat itu lantas berteriak menghentikan aksi Rey agar tidak terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

"CUKUP. " Teriakan lantang dan tegas itu berasal dari pendiri Avroz 

THEODORIC CAVARSOS , pria paruh baya itu lah yang menghentikan aksi Rey menghajar Carlos dengan bruntal. Pendiri Avroz yang masih berdiri tegap sampai detik ini.

Semua anggota Avroz dan anggota Venom di buat terkejut dan kaget atas kedatangan pendiri Avroz.

Eyang Theodoric berjalan ke arah Rey, menatap satu persatu anggota geng motor di sana dengan dingin tanpa berekspresi, lalu mendekat ke arah Carlos.

Carlos berdiri dengan sempoyongan karena tak kuat akibat di hajar oleh Rey dengan habis-habisan, Leo membantu Carlos berdiri begitupun anak buah lainnya membantu Carlos berdiri tegap.

"Carlos , apa maumu?." Tanya Theodoric dingin menatap tajam Carlos., Carlos diam karena tatapan tajam sang pendiri Avroz.

Hawa dingin di sekitar menyeruak merasakan tatapan dingin dari seorang Theodoric Cavarsos. Teman-teman Rey yang melihat Pendiri Avroz datang tiba-tiba itu tak kalah terkejut. Setau mereka eyang Theodoric tinggal di Makassar.

Apa mungkin dirinya balik? Karena sesuatu? Atau ingin mengunjungi markas dan geng motor yang ia dirikan.

Carlos berujar."Bubarkan geng motor anda." 

"Apa salahnya hm?." Kini Theodoric menatap Carlos dengan santai dan tenang.

"Karena Avroz , venom selalu menjadi yang paling bawah di mata orang - orang dan juga Venom selalu di banding - bandingkan kan oleh geng motor anda." Ujar carlos dengan geram.

"Apa itu masalahnya?." 

"Saya benci Avroz dan saya ingin venom yang menjadi geng motor terkuat dan di takuti di seluruh kota, karena Avroz , Venom di anggap sampah." Tegas Carlos.

"Baiklah." Kata Theodoric tenang.

Inti Avroz dan anggota Avroz menatap eyang Theodoric dengan bingung apa maksudnya dari kata baiklah ? Apa mungkin Avroz akan berhenti? Jika itu terjadi maka para anggota akan menolak dengan tegas.

"Baiklah bagaimana maksud anda?." Tanya Carlos bingung.

"Bersainglah dengan sewajarnya jangan seperti pengecut,." 

"Tua bangka." Gumam carlos pelan tapi masih bisa di dengar jelas oleh Theodoric.

"Jangan menyebut ku seperti itu bodoh." Ucap eyang Theodoric tenang.

________________

👇 Bintang nya donggggg.......

AVROZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang