A V R O Z☠️.32

1.2K 34 1
                                    







"Callista?." 

"Joko, lo ngapain disini?." Tanya callista

Masih ingat dengan joko teman sekelas callista dkk ? hari ini callista berjumpa dengannya dengan jojo yang berjualan martabak. Ia tak menyangka teman sekelasnya yang biasa menjahili temannya itu ternyata berjualan martabak. 

"Gue jualan cal, bentar ya lo duduk dulu pembeli gue lagi banyak." Callista mengangguk mencari tempat duduk yang kosong.

Serasa pembeli sudah berkurang hanya tersisa callista,joko menghampiri callista dengan sebungkus martabak manis padahal callista belum bilang jika dirinya pesan martabak.

"Nih buat lo, jangan bilang ke temen-temen ya kalo gue jualan martabak." Kata joko memelas.

Callista mengernyitkan dahinya bingung."Kenapa? Lo malu?."

"Gue gak malu cal asal kerjaan gue halal, cuma gue takut di bully dan dirusuhin kalo gue jualan martabak gini." 

Callista mengangguk paham ia tau pasti di posisi joko itu sangat berat. Sekolah di sekokahan elit tapi harus bekerja untuk membayar sekolahnya membantu kedua orangtuanya agar tidak merepotkan. Memang anak yang berbakti.

"Gue gak akan bilang kok,." 

"Makasih ya cal,ini martabak buat Lo." 

"Gue mau aja pesen,." Kata callista mengeluarkan uang satu lembar merah ke arah Joko.

"Nih uangnya,." 

"Gue ngasih gak usah lo bayar, anggep aja ini buat tutup mulut."

"Heh! Ogah gue kalo gitu, ambil aja napasih  buat Lo." Tekan callista dengan nada menyeramkan.

Joko mengambilnya."Thanks ya cal."

"Sama-sama duluan ya jok. Semoga laris."

Joko mengangguk, setelah itu callista berjalan pergi dengan melambaikan tangannya ke arah Joko begitupun dengan joko.




*****




Callista yang sedang mengendarai motornya dengan tenang tiba-tiba dari arah belakang deruman motor bersaut dengan merdu ia ingin menoleh tapi takut jika dirinya kenapa-kenapa karena jalan raya ini sangat ramai 

Ia memutuskan untuk mengebut mengendarai motornya membelokkan ke arah sepi jika geng motor itu masih mengikutinya berarti mereka mengincar ia saat ini.

Callista menghentikan motornya ia hadapkan ke arah geng motor tersebut, dan ia buka helm nya 

Uraian rambutnya tergerai dengan indah di tambah semilir angin yang menerpa wajah baby facenya 

"CALLISTA?." Teriak mereka.

Kini giliran callista yang bingung , kenapa banyak sekali yang kenal dengannya.

Lalu mereka melepaskan helmnya dan lagi callista terkejut ternyata Rey dkk. Di tambah anak Avroz lainnya yang berjumlah banyak.

Rey turun dari motor begitupun dengan yang lain lalu menghampiri callista.

"Ya ampun cal, lo tadi keren banget naik motornya gila." Decak Zevin tak habis pikir 

"Kalian ngapain ngikutin gue?." 

"Kita kira lo penguntit soalnya pakaian lo serba hitam di tambah lo tadi lewat kita." Sahut Chaiden.

"Ha? Penguntit? Orang gue tadi habis beli martabak."

AVROZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang