A V R O Z☠️.34

1.2K 44 8
                                    





"Kita putus ya na."



Zabrina terkejut dengan ungkapan yang Chaiden katakan, akan kah hubungan mereka sampai sini? Delapan bulan bukan waktu yang singkat bagi zabrina, dirinya sudah mencintai Chaiden dengan tulus dan ini kah balasannya? Rasanya sesak jika mengingat kenangan mereka.

"Kenapa?kenapa kamu mutusin aku, A-aku ada salah?." 


"Bilang sama aku, aku perbaiki kesalahan aku jangan kaya gini." Ujar zabrina matanya berkaca-kaca menatap chaiden yang hanya diam.


"Na, aku sayang banget sama kamu tapi hubungan kita cuma sampai sini aja, aku minta maaf." Sesal Chaiden tangannya ingin meraih zabrina tapi di tepis dengan kasar oleh zabrina

"Lo jahat!, pintu keluar ada disana! silahkan keluar dan anggap kita gak ada hubungan apapun." Kata zabrina datar dan memalingkan wajahnya ke arah lain


"Na, jangan gini kita masih bisakan jadi temen." 


"Temen lo bilang? Cewek mana yang mau temenan sama mantannya sendiri ha? Sampai kapan? Kalo lo mau temenan sama gue harusnya dari dulu gak usah jadiin gue pacar Chaiden!." Tekan zabrina ia marah hatinya seperti dimainkan selama ini oleh Chaiden tanpa sebab Chaiden memutuskannya begitu saja.

"Maaf,."


"Pintu keluar ada disana." Setelah mengatakan itu zabrina melenggang pergi ke kamarnya meninggalkan Chaiden di ruang tamu sendiri yang menunduk merutuki kesalahannya.

"Asal kamu tau na, aku terpaksa mutusin kamu suatu saat kamu bakal ngerti dan juga pasti bakal tambah benci jika tau fakta sebenarnya." Batin Chaiden


Di dalam kamar bernuansa abu-abu zabrina duduk termenung rasanya sakit sekali ketika hatinya yang tulus di sia-siakan begitu saja oleh orang yang ia kira akan membahagiakannya setiap saat, realita tidak sesuai ekspektasi nya.

"Lo jahat den, gue benci sama lo." Gumam zabrina  terkekeh miris.

"Lo mutusin gue tanpa sebab, laki brengsek!." 

"CHAIDEN GUE BENCI SAMA LO ARGHHH." 

"Fuck!!." Umpatnya



*****



Pagi ( SMA Galaksi )


"Pagi callista." Sapa cia yang berjalan di koridor bertepatan dengan callista.

Callista tersenyum ke arah cia."Pagi juga ci, tumben berangkat pagi?."

"Gue biasanya emang berangkat pagi btw." Balas cia.

"Yaya, mana yang lain kok gue gak lihat?."

"Mereka kan ngaret banget kalo berangkat ke sekolah, nanti juga sampai sendiri." Callista hanya mengangguk ia menggandeng tangan cia berjalan di koridor menuju kelas mereka.

"Hari ini gak ada pr kan cal?." Tanya Cia tangannya ia ayunkan bersama dengan tangan callista.

"Enggak,."

"Yess, untung aja gak ada."

"Kenapa emang? Lo gak belajar ya tadi malem?."

"Hehe iya sih gue keasikan ngedrakor." Balas cia santai

"Ngedrakor apa?."

"Film korea lah callista." 

AVROZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang