A V R O Z☠️.45

974 33 1
                                    


BRAK

Pintu markas Avroz di buka dengan kasar oleh callista,

"Mana Rey?." Tanya Callista dengan nada khawatir

Zevin menoleh sekaligus anggota Avroz lainnya menatap callista yang baru saja datang dengan bagas di sampingnya

"Rey masih di kantor polisi." Balas Jeff

"Kantor polisi mana?." Tanya callista

"Kita gak tau, disini juga kita lagi nunggu Rey ,pasti Rey bakal kesini." Ujar Jeff

"Nunggu? Dengan diam aja kayak gini? Kalian udah cari tau siapa yang laporin Rey ke polisi?."

"Zevin udah nemuin orang yang sebar foto Rey di tangkap polisi, tapi orang yang laporin Rey ke polisi belum ketemu." Sahut Chaiden

"Baron nuduh keysa dalangnya." Tukas Zevin

"Maksudnya?."

"Waktu itu keysa marah, dan mau laporin Rey ke kantor polisi karena yang di bunuh Rey itu-." Perkataan Zevin terhenti

"Cinta pertama Keysa." Lanjut Baron

Callista mengusap wajahnya dengan kasar."Sekarang Keysa dimana?."

"Dia pergi setelah di bentak Baron." Balas Zevin dirinya sangat kesal dengan Baron seenaknya memperlakukan keysa seperti itu

Callista menatap Baron dengan datar,."Dimana rasa sayang lo ke Keysa? Cuma sementara doang lo sayang sama Keysa? Lo gak percaya keysa sayang sama lo? Kalo lo gak percaya sama dia jangan jalin hubungan lebih dari teman sama Keysa! Gak guna tau gak?!."

"Bego lo ron, gak habis pikir gue." Lanjut Callista, ia lantas melenggang pergi mencari keysa

Callista takut jika terjadi apa-apa dengan keysa apalagi keysa tingkahnya seperti anak kecil

Callista terus berjalan mencari keysa, entah kemana tujuannya asal jalanan yang ia tuju adalah jalan dekar dengan markas Avroz pasti keysa tak jauh dari sini fikir callista

"Itu rame-rame kenapa?." Monolog callista sambil menghampiri orang-orang yang bergerombol itu

"Kasian ya masih muda,."

"Iyaa bu, masih anak SMA lagi."

"Permisi Bu, itu ada apa ya?." Tanya callista sopan

"Loh mbak nya ini seragamnya sama yang kecelakaan itu, temennya ya?." Tanya balik ibu-ibu tersebut

Callista bingung, apa maksud ibunya ini

"Maksud ibu apa ya?."

"Itu ada yang kecelakaan mbak, masih anak SMA seragam nya juga sama kayak mbaknya ini." Mendengar jawaban ibu-ibu tadi callista langsung berlari menuju gerombolan tersebut

Mata callista membulat sempurna,

"KEYSA!."


*****


Rey dia keluar dari mobilnya dan melangkah lebar menuju markas sudah banyak anggota yang menunggu nya ia tau itu

BRAK

"Rey?." Seluruh anggota Avroz terkejut dengan kedatangan ketua mereka.

"Lo gak di penjara njing?." Tanya Zevin sedikit ngegas.

"Enggak." Balas Rey

"Terus siapa yang laporin lo ke penjara?." Tanya Zevin

"Keysa." Sahut Baron bukan Rey

Rey menatap Baron tajam."Dia gak seburuk apa yang lo kira!."

"Lo kok bisa bebas dari penjara?." Tanya Chaiden mengernyitkan dahinya

"Lo lupa siapa Rey?." Sahut Jeff, Chaiden mengangguk paham

"Terus siapa kalo bukan Keysa? Dia kan gak terima lo bunuh cinta pertamanya." Sarkas Baron

"Jaga ucapan lo! Dalang dari semua ini adalah Venom." Kata Rey datar raut wajahnya berubah seketika seperti menahan sesuatu.

"Maksudnya?." Tanya Zevin

"Logika aja gini kita musuhan sama venom mereka gak terima soal juna kemungkinan Rey di laporin polisi sama mereka." Sahut Jeff

"Jadi yang laporin Rey bukan Keysa?." Tanya Baron memastikan.

"Bukan, keysa dimana?." Balas Rey

Drtt drtt

"Hp siapa yang bunyi?." Tanya Chaiden.

"Bukan hp gue." Sahut Jeff

Rey mengeluarkan handphone nya yang ternyata berdering panggilan dari nomor yang tak di kenal

"Siapa Rey?."

"Callista."

"Loundspeaker."

Rey mengaktifkan loundspeaker nya,

"Rey, ini gue callista gue mau bilang keysa masuk rumah sakit dia kekurangan banyak darah. Lo harus kesini buruan rumah sakit medika! Persetanan dengan lo di penjara."

Setelah itu sambungan telfon tertutup

Rey menatap anggota Avroz satu persatu ia menatap tajam ke arah Baron yang diam membeku.

"Keysa dari sini tadi, tapi dia keluar dari markas dalam keadaan nangis karena ulah temen lo." Sahut Zevin melirik Baron sinis

"Kita ke rumah sakit, selain inti tetap tinggal di markas!."

"SIAP KETUA."


*****


Rumah sakit medika tiba-tiba ramai akan para inti Avroz yang datang bersama-sama terlebih lagi mobil Rey menjadi pusat perhatian.

Rey keluar dari mobilnya tergesa-gesa di ikuti oleh para inti dari belakang jaket kebanggaan Avroz masih melekat di tubuh mereka kecuali Rey yang masih mengenakan seragam sekolah

Setelah urusannya selesai di kantor polisi ia langsung pergi ke markas Avroz.

"Ruangan Keysa korban kecelakaan." Ucap Rey dengan wajah datarnya kepada resepsionis.

Resepsionis itu hampir gagal fokus melihat ketampanan Rey,."A-apa mas?."

"Ck, perlu saya ulang lagi?!." Sarkas Rey tak sabaran.

"REY!." panggil callista dari jauh di depan pintu ruang rumah sakit,

Tanpa basa-basi Rey  menghampiri Callista yang sudah berdiri di depan pintu ruangan Keysa.,

"Gimana keadaan Keysa?." Tanya Baron menatap Callista dengan raut wajah yang khawatir

"Dokter masih nangani keysa di dalam." Balas callista matanya teralihkan menatap Rey

"Kasus lo gimana?." Tanya callista matanya menatap lekat manik mata Rey yang tajam itu

"Udah beres, di tangani sama papa." Callista menghela nafas lega,

"Kenapa?."

"Gak papa kok." Balas Callista tersenyum

Rey yang gemas itu mengusap-usap kepala callista

"Anjing lo Rey." Sentak Jeff kesal

Rey menaikan satu alisnya bertanya,.

"Umbar kemesraan jangan disini temen lo jomblo semua." Sahut Zevin menatapnya jengah

"Gak tau tempat." Sinis Chaiden

"Permisi."

AVROZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang