A V R O Z☠️.53

1K 29 0
                                    

Pulang sekolah Rey mengajak chaiden pergi ke rooftop dirinya ingin tahu apa yang di maksud dengan postingan chaiden di Instagram.

"Gimana sama zabrina?." Tanya Rey membuka suara

Ia mengeluarkan Putung rokoknya menyalakan dengan korek api yang ia bawa.

"Gue di jodohin." Ujar chaiden meringis

Rey menoleh."Apa lo mau?."

"Mau gimana lagi gue gak bisa nolak permintaan mereka."

"Jangan anggap cewek itu seperti zabrina sekarang pilihan lo cuma dua belajar mencintai orang baru atau balik ke masa lalu." Sahut Rey

"Gue rasa gue bakal belajar mencintai dia gue tau gue salah banget sama zabrina tapi sekarang masa depan gue bukan zabrina melainkan perempuan yang sekarang ini sama gue."

"Lo baik dengan perempuan tapi sayangnya rada bastard sikap lo ini."

"Gue bodoh Rey gue udah bikin zabrina kecewa."

"Terus apa yang lo mau perbuat?."

"Gue-."

"Gue gak tau gue mau balik, nyokab ngajak gue buat ketemu perempuan itu."

"Semoga ini yang terbaik." Lanjut Chaiden

Rey membuang rokoknya yang sudah setengah."Ya semoga."


****

Kaki jenjang Rey berjalan menuju kelas callista ia berjanji akan mengunjungi keysa di rumah sakit bersama dengan callista.

"Cariin callista ya?." Tanya Nayra yang baru saja keluar dari kelas

"Dia lagi nyatet di kelas sendirian yang lain dah balik kalo mau masuk masuk aja gue nitip callista ya gue ada janji sama nyokab gue soalnya." Ucap nayra panjang yang hanya di balas anggukan oleh Rey

Rey berjalan masuk ke dalam kelas callista.

Yang pertama Rey lihat adalah callista yang tengah menulis catatan di buku dengan serius melihat papan tulis.

"Ekhm."

Deheman Rey membuyarkan keseriusan callista ia lantas menoleh melihat Rey yang berjalan ke arahnya dengan tangan yang di masukan kedua saku celananya.

"Udah selesai?." Tanya Rey duduk di sebalah callista

"Belum masih banyak tauu." Balas callista mengeluh kesal ia mengerucutkan bibirnya sebal.

"Gurunya niat banget nulis di papan segitu banyaknya." Lanjut callista

"Lanjutin habis itu kita ke rumah sakit."

"Tunggu ya."

"Iyaa."

Rey menatap callista yang kembali menulis catatan ia lama menatap callista yang tengah serius sesekali dirinya tersenyum tipis melihat wajah callista yang terlihat lucu ketika sedang serius seperti ini.

Kenapa lo segemes itu sih? Batin Rey ia terus-terusan memuji callista yang terlihat lucu di matanya.

"Gue terlalu gengsi muji lo sekarang ini." Batin Rey

"Yess udah selesai." Kata callista berseru senang.

Rey reflek mengacak-acak rambut callista gemas.

Callista yang mendapat perlakuan seperti itu terdiam ia menunduk malu tetapi sebisa mungkin dirinya bersikap biasa saja.

"G-gue beresin buku-buku ini dulu." Rey mengangguk saja

AVROZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang