A V R O Z.☠️22

1.5K 47 1
                                    

Happy reading 🌼



~~~~~~~

"BARONN DINGIN BANGET." Teriak Keysa dari belakang jok motor sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Baron.

"GUE NEPI DULU YA. DI DEPAN ADA PASAR MALEM." Balas Baron.

"IYAA." 

motor baron terparkir di area pasar malem, Keysa lantas turun dari motor baron di susul dengan baron yang turun dari motornya kemudian melepaskan helm full face miliknya.

"Gue beli tiket dulu."

"Ikutt." Kata Keysa. Baron mengangguk ia meraih tangan keysa lalu berjalan bersama.

*****

Pukul 11.00 malam anggota Venom berkumpul, seperti biasanya di depan mereka sudah tersedia minuman keras yang kerap mereka konsumsi tak lain hal itu juga banyak jalang sewaan dari mereka sekitar 10 orang yang sudah duduk di samping mereka.

Carlos yang tengah asik bercumbu dengan jalang sewaanya itu menoleh ketika anak buahnya memanggil.

"Bos."

"Kenapa?." Tanya Carlos menyudahi perbuatannya.

"Beberapa hari ini kita gak buat ulah sama Avroz. Gimana kalo kita di anggap remeh?." Ucap anak buahnya.

"Bacot!." Sentak Carlos.

Semenjak kejadian datangnya Theodoric waktu itu Venom tidak muncul di jalanan. Mungkin ada tetapi tidak mengenakan jaket kebanggaan mereka.

For what? I don't know. Simak cerita nya.

"Jangan kaya gini bos, istilahnya kita di anggap nyerah sama mereka." Sahut anak buah lainnya.

Carlos mendengus kesal dan geram."lo bisa diem gak?."

"MIMPIN PASUKAN KAYA TIKUS INI BIKIN GUE PUSING ANJING! LO PADA HARUSNYA BISA LAWAN AVROZ SAMPE MENANG! TAPI NYATANYA? APA?? VENOM SELALU KALAH SAMA AVROZ!." Marah Carlos. Ia akui Avroz memang kuat tapi di sisi lain dirinya marah dengan anak buahnya yang tidak becus memenangkan pertaruhan jika bersama Avroz.

orang lain beranggapan bahwa Venom sebagai geng motor terkuat setelah Avroz , tetapi dengan ketidak munculan Venom mungkin kini geng motor itu tergeser karena Lion yang lebih sering berulah di jalan raya tetapi tidak menganggu Avroz untuk saat ini.

Perempuan sewaan yang di samping Carlos itu mengelus lengan carlos pelan. "Hey, jangan marah begitu."

Carlos menoleh lalu kembali mencumbu wanita itu dengan kasar. "Sorry baby."

"Sampai kapan kamu ngelakuin aku sebagai jalang kamu Carlos, apa tidak bisa hati kamu buat aku seutuhnya." Batin wanita itu.

*****

"Kita mau kemana lagi?." Tanya Keysa yang sudah lelah akibat terlalu bersemangat untuk mencoba permainan di pasar malam itu.

Tangan Baron terulur mengelus pucuk kepala Keysa."pulang aja ya udah larut juga."

"Tapi-."

"Udah malam key. Mending pulang aja." Sahut Baron.

"Yaudah iya." Pasrah Keysa.

Awal bertemunya mereka Keysa agak risih dengan Baron tapi tiba-tiba disaat Baron lebih mendekatinya sampai bertukar nomor WhatsApp, ah lebih tepatnya Baron yang memaksa di situlah mereka mulai dekat.

Baron yang selalu perhatian dengan Keysa dan Keysa yang baper dengan perhatian yang di berikan oleh Baron apalagi jika Baron didepannya yang selalu membuat ia bahagia dan tertawa akibat ulah leluconnya

AVROZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang