A V R O Z☠️.27

1.3K 50 1
                                    






PAGI ://






Rey dan anggota inti sedang berjalan di koridor sekolah yang sudah ramai oleh siswa siswi yang berlalu lalang. Penghuni sekolah yang melihat most wanted boy mereka datang memekik histeris.

Rey mengacuhkan wanita-wanita yang menyapanya bahkan meneriaki namanya.Menurut dirinyaa itu terlalu lebay.

"Heran gue yang ganteng banyak yang di teriakin nama rey mulu. Tau gitu mending lewat jalan belakang aja gue." Gerutu Jeff.

"Orang ganteng mah bebas." Timpal Zevin.

"Kok lo nyaut? Gue kan lagi bahas Rey."

"Ya daripada lo di Kacangin mending gue nyaut lah."

"Baron mana?." Tanya Rey.

"Jemput cewek katanya." Sahut Chaiden.

Rey mengernyitkan dahinya."siapa?."

Tin tin

Mobil sport hitam masuk ke dalam perkarangan sekolah SMA Galaksi, Rey dkk menatap pengendara mobil itu dengan tanda tanya.

Hingga sang pemilik keluar dari mobil dan mampu membuat seluruh siswa-siswi yang melihat itu menganga.

"Itu Baron sama keysa?." Tanya Chaiden memastikan.

"KOK BISA." Ucap Jeff dan Zevin bersamaan.

Baron menggandeng Keysa yang kini mengenakan seragam SMA Galaksi,

"Anak baru bukan sih?."

"Eh cantik banget? Siapanya baron ya."

"Yah ternyata dah ada pawang."

"Gila ini mah bakal jadi incaran kakel."

"Astaghfirullah haalzim ya Allah cantik banget neng."

Baron yang mendengar pujian kaum adam untuk Keysa menggerutu kesal."biasa aja kali kalo muji."

"Kenapa ron?." Tanya Keysa

"Enggak key."

Sampainya mereka berdua di depan Rey dan yang lainnya, baron di tatap tajam mereka satu persatu.

"Keysa ngapain?." Tanya Rey.

"Keysa pindah ke sekolah abang hehe." Balas Keysa

"Kok gak bilang-."

Bruk

Suara seseorang terjatuh itu mengalihkan atensi Rey dan yang lainnya.ia menatap seorang wanita yang tersungkur dan ternyata dia adalah Callista.

Rey bergegas menghampirinya membantu Callista berdiri, perbuatan itu tak luput dari pandangan orang-orang yang melihat mereka antara baper dan kesal karena idola mereka lebih memilih Callista.

"Lain kali jalannya hati-hati."

"Iya, tadi buru-buru."

"Gue anter."

"Belom pulang sekolah Rey." Balas callista

Rey tersenyum tipis, ya tuhan kenapa menggemaskan sekali jika Callista polos begini menjawabnya.Padahal maksud Rey adalah ia ingin mengantar Callista ke dalam kelas.

"Ke kelas maksudnya."

Blushh

Callista malu dibuatnya , hingga pipinya merah seperti tomat rebus.

AVROZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang