A V R O Z☠️.30

1.3K 45 6
                                    

                               AVROZ WARIOR








Sejak tadi callista mendiami Rey sepanjang jalan  hingga sampai di kediaman rumah callista.

Callista turun dari motor Rey, Rey mengernyitkan dahinya melihat callista yang hanya diam saja dari tadi.

Kesurupan kah? Heh cantik-cantik masa kesurupan.

Rey mencubit pipi callista, sang empu terlonjak kaget bahkan matanya melotot menatap Rey."Jangan cubit-cubit!."

"Kenapa?."

"Gak boleh."

"Siapa yang gak bolehin hm?."

"Gue, kenapa ha?."

"Dasar!!." Rey reflek menonyor kepala callista, entah kenapa Rey candu sekali jika menjahili callista. Rey seakan bermain dengan anak kecil yang berusia 3 tahun.


"Bisa gak?! gak usah nonyor kepala gue?." Tanya callista sambil bersedekap dada.

"Enggak bisa."

"Nyebelin." Gerutu callista.

Ia lebih baik pergi meninggalkan Rey tanpa sepatah kata. Rey yang melihat callista masuk ke dalam rumah ia terkekeh kecil,

"Lucu banget sih." Gumam Rey menahan agar tidak tersenyum lebar.



*****


"MAMA CACA PULANG!." Teriak callista saat membuka pintu rumahnya. Betapa terkejutnya callista kala melihat seorang pemuda yang duduk di sofa ruang tamu.


Menatap callista tersenyum manis,.

Callista sungguh kaget ia tidak menyangka jika pemuda itu akan datang ke rumahnya, dengan buru-buru callista menghampiri pemuda itu dan mendekapnya dengan erat.

"Caca rindu." Ujarnya pelan.

"Me too, princess." Kata pemuda itu pelan mengelus rambut surai panjang callista dengan pelan.


Di kediaman Reynand filbert waldron kini ramai kedatangan orang-orang penting tentunya teman Abraham yaitu Papa Rey.

"Mana anak mu Abraham?." Tanya kolega bisnis nya.

"Masih di jalan mungkin. Biasanya jam segini anakku sudah pulang." Kata Abraham.

Tak lama kemudian pintu rumah besar itu terbuka menampilkan seorang pria dengan wajah datar dan matanya yang menajam, kakinya terus melangkah tanpa ada niatan untuk menyambut teman kolega bisnis papanya.

Rey berjalan saat ingin menaiki tangga, panggilan dari mamanya membuat ia harus berbalik arah.

"Reynand." Panggil Belinda.

Rey menatap mamanya dengan hangat, istri dari kolega bisnis papa Rey di buat kagum dengan ketampanan Rey jika mereka di berikan kesempatan pasti mereka akan menjodohkan anak mereka dengan pewaris tunggal keluarga filbert.

"Wahh jeng anakmu tampan sekali." Puji teman Belinda.

Rey yang di puji seperti itu merasa risih., Belinda hanya tersenyum sudah banyak orang yang memuji anaknya tampan tapi memang anaknya begitu tampan bahkan lebih tampan dari sang papa.

"Maaf terlambat." Kata pria yang baru saja datang bersama istri dan anak perempuannya.

Anak perempuannya itu menatap Rey dengan mata berbinar  ia terpesona dengan ketampanan Rey,.

AVROZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang