A V R O Z☠️.48

961 28 1
                                    

Carlos mendengar teriakan itu telinganya memanas, ia membanting minuman alkohol yang berada di depannya.

"Sialan." Batin Carlos.

Dengan langkah lebar Carlos keluar di ikuti anggota venom lainnya,. Di depan markas venom sudah ada anggota Avroz

"Mau apa lo semua?."

"Apa yang lo perbuat itu keterlaluan sialan!." Sentak Jeff

"Cara lo selalu sampah buat bikin kita semua hancur sampe harus bawa-bawa orang lain." Sahut Zevin geram.

Carlos diam, ia memasang wajah cuek dan datarnya.

"Maksud lo pada apa?." Balas ciko

"Lo kan yang udah laporin Rey!?." Kata Jeff menatap tajam seluruh anggota venom terutama carlos yang hanya santai saja.

"Tau darimana lo?."

"Cih, lo kira kita bego? Buat nyari orang sampah kaya gitu hal mudah bagi Avroz." Sahut Jeff tersenyum smirk

Carlos diam.

"Kenapa diam? Berlagak bisu lo?." Sentak Zevin.

Ciko yang berada di samping carlos menyenggol lengan pria tersebut.

"Kita gak boleh kalah." Ujar Ciko

Carlos hanya membalas dengan tatapan dingin.

Tatapan carlos beralih menatap segerombolan anggota Avroz yang yengah menatapnya dengan benci.

"Lo emang gak pernah berubah." Sahut Rey dari belakang.

Semua atensi mata mereka menatap Rey yang baru saja datang.

Rey menatap tajam Carlos, kebencian antara dua kubu itu sangat memanas.

Carlos yang selalu mengganggu Avroz yang di ketuai oleh Rey.

"Pengecut!." Desis Rey

Carlos terkekeh ia tersenyum smirk."Why? Lo kaget karena gue yang ngelaporin lo?."

"Gue denger-denger sepupu cewek lo yang kayak bocah itu masuk rumah sakit gimana keadaan dia? Udah sekarat?." Ujar Carlos tersenyum mengejek.

Tangan Rey mengepal kuat

Baron yang berada di pinggir bersama dengan chaiden hanya menatap datar Carlos

"Gak seharusnya lo bilang kayak gitu." Sahut Baron tetap tenang.

"Tapi kalo nyatanya dia bakal sekarat gimana?." Sarkas Carlos

Pikiran Baron berkecamuk mengingat keysa yang belum sadar sampai sekarang.

Rey mengambil helm diatas motor nya.

Ia dengan segan melemparkan helm tersebut ke arah Carlos

Carlos menangkapnya dengan gesit untung saja tidak mengenai wajahnya.

"Maksud lo?!." Bentak Carlos

Rey menaikkan satu alisnya dengan datar.

"Gue harap lo yang mati!." Kata chaiden sengit

"Gue berharap juga ketua lo mati!." Balas Carlos

"Gak akan."

"Kalaupun gue sama ketua lo mati bukannya satu sama lain impas?."

"Lo licik Carlos lo berharap semua yang lo mau bisa lo turuti sampai melibatkan nyawa orang demi keseganan geng motor lo! Lo licik benar-benar licik! Cara lo sampah banget." Kini Zevin berujar membuka suara.

"Gue bakal dengerin keluhan kalian soal gue silahkan! Tapi asal kalian tau yang namanya venom bakal ngerampas tahta Avroz Sebagai geng motor yang di segani." Balas Carlos tak punya hati.

"Lo emang gak ada hati! Orang tua lo emang salah ngedidik lo sampai kayak gini."

"Jangan bawa-bawa orang tua gue!."

"Bukannya didikan orang tua mempengaruhi sifat anaknya yang kayak gini?." Balas Bagas

Carlso maju menghajar Bagas

Bugh

Seluruh anggota Avroz lantas maju menyerang balik venom tanpa aba-aba dari Rey.

Rey diam menatap mereka yang sedang adu jotos ia beralih menatap Carlos yang memukuli Bagas.

Disana terlihat Bagas kesusahan melawan Carlos yang tenaganya lebih kuat daripada ia

Rey berjalan mendekat, tanpa aba-aba ia langsung menendang tulamg punggung Carlos dengan kuat.

Dugh

"arghh anjing!." Ringis Carlos begitua keras.

Carlos ingin berdiri tetapi Rey lebih dulu menginjak tangannya dengan kuat.

Krek

Bunyi retakan jari Carlos terdengar, seluruh anggota Avroz dan venom menghentikan adu jotos mereka dan menatap Carlos yang meringis kesakitan

"Berdiri!." Kata Rey marah.

"Berdiri pengecut!." Sentak Rey

Carlos sekuat tenaganya berdiri dengan sempoyongan ia menatap Rey dengan kilatan benci dan amarah yang membara.

"Bajingan." Desis Carlos

Rey tersenyum smirk

"Up to you!." Rey maju selangkah ia lantas melayangkan tangannya hendak memukul Carlos tiba-tiba tangannya di tahan oleh perempuan yang tiba-tiba saja datang.

Perempuan itu menatap Rey datar di balas tatapan tajam oleh Rey.

"Jangan pukul dia." Sarkas perempuan itu

"Cih." Rey meludah ke samping.

"Pasangan gila." Sentak Jeff menyahut

"Whatever!."














"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



adudu makan nanas

Waduh ada yang panas 👏🔥

AVROZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang