04

2.1K 171 9
                                    

Halo para readers
Suka dengan ceritanya? Pasti dong ya🥰
Jangan lupa follow & Vote ya gais🙌

Aku akan Up setiap minggu kalau kalian Vote ya🙌

Happy Reading ~

***

Arfan sarapan pagi bersama orang tua nya. Suasana hening, hanya dentingan sendok dan piring yang terdengar.

"Gimana sekolah kamu?" Tanya Raina memecah keheningan.

"Baik ma." Jawab Arfan cuek tidak menatap kedua orang tua nya.

"Masih sering bolos kamu?" Ketus Raja, papa Arfan.

"Hmm"

"Minggu depan kamu gaboleh bolos lagi dengan alasan apapun itu." Tegas Raja membuat Arfan mendelikkan mata.

"Peduli apa papa sama aku?" Tanya Arfan dengan sinis.

Raja bangkit dari tempat duduk nya, namun di cegah oleh Raina.

"Jaga bicara kamu." Ucap Raja menatap tajam Arfan.

Arfan berhenti menyuap makanan lalu pergi meninggalkan orang tua nya.

"Kalau orang tua bicara tuh dengar!" Teriak Raja namun tak di respon oleh Arfan.

Raina mengusap pundak suami nya berusaha menenangkan. "Pa, tenang."

"Harus cara apa agar Arfan berubah, ma?" Ucap Raja memijat pelipisnya terasa pusing.

"Kita akan coba bicara lagi sama Arfan nanti," tutur Raina lembut mengusap punggung sang suami.

"Kita akan coba bicara lagi sama Arfan nanti," tutur Raina lembut mengusap punggung sang suami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arfan berkendara dengan kecepatan di atas rata² membuat pengguna jalan lain merasa kesal. Arfan hanya acuh dan melanjutkan perjalanan menuju sekolah.

Zivana dan Aletta memasuki Gerbang sekolah.

Tin Tin

Suara klakson motor terdengar di telinga Zivana dan Aletta membuat mereka menoleh,

"Kalau jalan tuh minggir." Ketus Arfan membuat Zivana mendelikkan mata.

Zivana menatap jengah cowo tengil seperti ini. "Suka² gue dong harus jalan dimana."

"Sstt, Udah." Bisik Aletta memegang lengan Zivana.

"Yuk, ke kelas." Ajak Zivana menarik lengan Aletta.

Belum sempat Zivana pergi, Arfan mencegahnya terlebih dahulu.

"Tunggu," cekal Arfan menarik lengan Zivana.

"Gausah pegang²." Cibir Zivana menepis lengan Arfan.

Arfan mendekatkan wajah nya ke arah Zivana membuat jarak mereka hanya beberapa Cm.

"Istirahat temuin gue di kantin." Bisik Arfan di telinga Zivana.

ZIVANA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang