07

1.9K 156 10
                                    

Halo para readers🙌
Masih setia baca story ku ya xixi
Pada nunggu ya part selanjutnya?
Jangan lupa klik Bintang gais🤩🤩🤩

~Happy Reading

***

Geng Ragas berada di markas tepat nya di belakang sekolah yang sudah mereka buat sejak duduk di bangku SMA.

Selain bolos di roftoop mereka memang sering di markas sekedar merehatkan pikiran dari hukuman para guru dan tugas sekolah.

Geng Ragas memang terlihat nakal, tetapi di balik itu semua ada rasa empati dan menghargai yang lebih tua dari nya. Berbeda dengan Geri yang sering membawa candaan ketika berbicara dengan sosok yang lebih tua.

Raka mendengus kesal pasal diri nya kena marah  oleh penjaga perpus yang terlihat galak. Raka perlahan memejamkan mata untuk tidur,namun nihil karena Geri mengganggu kenyamanan nya.

Geri menepuk lengan Raka membuat sang empu meringis. "Woi tidur mulu," mulai lah perdebatan di antara mereka.

"Emang ye Geri nyari ribut terus" -Author

Raka mendelikkan mata menatap tajam Geri. "Gausah ganggu gue deh." Dengus Raka mulai kesal dengan tingkah laku Geri semakin membuat nya geram.

Geri tersenyum menyeringai mempunyai ide untuk mengganggu Raka. "Ka, gue punya sesuatu."

Raka menaikkan alis nya, "paan?." Dia sangat malas jika Geri memulai kekacauan lagi.

Geri bergegas keluar dari markas untuk mengambil sesuatu disana.

"Gajelas banget hidupnya." Raka bergugam menatap sinis kepergian Geri.

Derapan langkah kaki terdengar membuat Arfan dan Raka menoleh,

Geri menyembunyikan sesuatu di balik punggungnya. Dia tersenyum miring melihat Raka yang biasa saja.

"Kejutan!" Geri mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya yang ternyata setangkai bunga mawar.

Arfan dan Geri mengerjapkan mata nya berkali-kali.
Raka dan Arfan menahan tawa melihat tingkah Geri yang semakin hari seperti orang tidak waras.

"Stress lo lama²." Desis Raka mengambil alih bunga mawar dari tangan Geri.

Geri mendelikkan mata melihat Raka membuang setangkai bunga mawar nya ke lantai.

Raka menginjak bunga dan memilihnya untuk membuang ke tempat sampah. "Makasih bunganya." Raka tersenyum devil membuat Geri menatap tajam.

"Kenapa lo buang si? Cape² gue metik sampe kena duri nih." Geri menujuk lengan nya yang terlihat ada sedikit  luka merah membuat Raka memutar bola matanya malas.

Raka memegang lengan Geri dengan erat membuat sang empu meringis kesakitan. "Bagus juga bentuk luka lo."

Geri menepis lengan Raka berusaha menahan sakit. "Gila ya lo, temen susah bukan nya di bantu." Geri mendaratkan bokong di kursi untuk mengobati luka.

Arfan memberikan obat kepada Geri karena merasa iba dengan sahabat nya yang terlihat kesakitan.

"Obatin gue dong," Geri menyodorkan kotak p3k di hadapan Raka.

"Obatin sendiri." Raka lebih memilih duduk di kursi bersebelahan dengan Arfan.

Raka hanya memainkan ponsel untuk scroll chat yang belum di balas.

Geri memutar bola mata nya malas mengapa sahabat nya yang satu ini tidak bisa di ajak kerjasama jika kesusahan.

"Fan obatin gue dong." Pinta Geri dengan wajah di tekuk melas.

ZIVANA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang