Halo para readers para pecinta wattpad
Apa kabar kalian?
Gimana hari-hari indah kalian?Gimana dengan part sebelumnya???
Sedih ga si jadi Zivana???Happy Reading!
***
Zivana masuk ke dalam rumah setelah di antar Raka. Langkah kaki Zivana perlahan naik ke atas tangga. Belum sempat gadis itu melanjutkan langkahnya, Zidan memanggilnya terlebih dahulu.
"Zivana!" panggil Zidan dengan suara keras.
Vana menoleh,
"Kenapa, yah?" tanya Vana menuruni anak tangga.
Zidan menyodorkan ponsel miliknya ke hadapan wajah Vana. "Ini perbuatan kamu?!" tanya Zidan dengan tatapan tajam.
Sekujur tubuh Vana mendadak lemas. Hatinya bergemuruh karena foto pasal Arfan kecelakaan di instagram sudah tersebar luas.
"A-ayah dapat dari mana?" tanya Zivana gugup.
"Foto ini sudah tersebar luas, apa benar kamu yang udah buat Arfan kecelakaan?!" tanya Zidan ulang.
Zivana menggeleng. "E-engga yah, itu semua ga benar. Bukan aku yang menyebabkan Arfan kecelakaan." Jawab gadis itu.
"Ini sudah ada bukti, Vana!" bentak Zidan dengan tatapan tajam.
"Kapan Ayah bisa percaya sama aku? Kenapa aku yang selalu di salahkan? Memang Ayah sudah tau kebenaran di balik semua itu?!" bantah Vana tak terima.
"Lancang sekali kamu, Vana!" gertak Zidan.
"Aku hanya mengatakan kebenaran, bukan hanya foto sebaran seperti itu! Ayah ga pernah tau kejadian yang sebenarnya, Ayah hanya bisa menyimpulkan cerita tanpa tau kenyataan." Tutur Vana menjelaskan.
"Jangan membenarkan diri kamu. Jelas² di sini sudah terbukti bahwa kamu salah, Vana." Bentak Zidan mencengkram lengan Vana.
"Terserah Ayah mau percaya sama aku atau engga. Itu semua hanya tuduhan tidak benar. Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, bukan cerita yang aku buat²." Jelas Vana menghempas lengan Zidan.
Zivana bergegas melangkahkan kaki menuju kamar.
Belum sempat Vana naik ke atas tangga, Zidan mencekal pergelangan tangannya terlebih dahulu.
"Mau ke mana kamu?" tanya Zidan.
"Lepas, Yah." Bantah Vana menghempas kasar lengan Zidan.
"Masih berani kamu melawan saya?!" bentak Zidan dengan tatapan tajam.
"Kenapa si, Yah? Apa salah aku? Hidup aku ga tenang Yah, aku capek mau istirahat." Jawab Vana dengan tatapan sendu.
"Kamu bilang capek? Memangnya kemarin² kamu pergi ke mana?" tanya Zidan dengan nada sinis.
Zivana menghela napas kasar. "Ayah tidak lihat waktu Ayah pergi ke rumah sakit datang bezuk aku? Aku kecelakaan, Yah. Bukan pergi entah ke mana yang tidak jelas. Selama aku di rumah sakit, apa Ayah peduli sama aku? Engga, kan? Jadi jangan selalu salahkan aku kalau belum tau kebenaran." Jelas gadis itu.
Zidan terdiam mendengar semua penuturan dari Vana.
"Kenapa diam?" tanya Vana sinis.
"Ayah." Panggil Zivani dari ruang tengah.
Zidan menoleh,
"Kenapa sayang?" tanya Zidan menatap kedatangan Zivani.
"Buku matematika aku kok ga ada, Yah." Jawab Zivani mengerucutkan bibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIVANA {ON GOING}
Teen Fiction⚠️⚠️ DI SARANKAN FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA Seorang Gadis bernama Zivana zinta lenata hidup dengan penuh luka. Berusaha tegar menjalani kerasnya hidup di tengah keluarga yang tidak ada kehangatan. Sosok lelaki bernama Arfan datang di kehidupan Z...