01

5.7K 278 9
                                    

Halo gaissss
JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE YA GAIS
THANK YOU FOR READING🥳🥳🥳

Happy Reading~


"Terkadang terlalu baik itu menyakitkan"

Gadis berambut panjang dengan polesan bedak bayi di wajahnya sudah rapih mengenakan pakaian seragam dan siap pergi ke sekolah. Sang Gadis perlahan menuruni anak tangga menuju meja makan untuk sarapan pagi.

Di sisi lain, gadis rambut sebahu sedang bercanda ria dengan wanita paruh baya. Zivana merasa iri dengan Zivani saudara kembar nya yang begitu di sayang orang tua. Berbeda dengan nasib nya yang malang tidak lagi mendapatkan kehangatan dalam keluarga.

"Pagi yah." Sapa Zivana mendaratkan bokong di kursi namun berhenti ketika Zidan mencegah nya.

"Siapa yang suruh kamu duduk?" tanya Lelaki paruh baya menatap tajam.

"M-maaf." Cicit Zivana menundukan kepala menggigit bibir bawah nya kuat berusaha menahan air mata.

"Kamu buat sarapan sendiri, jangan makan yang ada di meja," kata Zidan mengambil makanan di hadapan Zivana.

"Kamu berangkat sendiri hari ini." Ucap Wanita paruh baya menatap Ziva.

"Ayok ayah anterin kamu," ajak Lelaki paruh baya menatap Zivani.

Zivana hanya diam melihat saudara kembar nya yang selalu di utamakan dalam situasi apapun.

"Yuk yah." Zivani menggandeng lengan Zidan dengan penuh semangat.

"Kenapa si aku selalu di abaikan?" lirih Zivana menatap Zivani.

"Mau kamu apa?" tanya Wanita paruh baya bernama Zea.

"Ck..Aku duluan." Decak Zivana lalu pergi.

~

Sesampainya di sekolah, Zivana tidak langsung pergi ke kelas. Melainkan menuju kantin karena belum sarapan pagi.

Di sisi lain Arfan bersama kedua teman nya di meja pojok menatap kedatangan Gadis yang terlihat cantik.

"Wah siapa tu, Cantik juga," celetuk Raka melihat Zivana dari kejauhan.

"Otak lo cewe mulu." Sinis Geri menoyor kepala Raka.

"Lo kapan cari cewe?" tanya Raka menatap Arfan yang terlihat biasa saja.

"Buat?" tanya Arfan malas.

"Buat lo jadiin pacar lah." Ucap Raka menyuap kentang goreng ke mulut nya.

"Dia kan ga suka sama cewe," timpal Geri tertawa.

Arfan menatap tajam kedua teman nya, Geri dan Raka hanya tertawa memandang Arfan yang sangat lucu jika terus di bully.

Kring

Bel masuk berbunyi, Siswa/i SMA Cakrawala masuk ke dalam kelas masing-masing untuk memulai pembelajaran.

Ziva memiliki sahabat yang bernama Aletta sejak masuk SMA. Aletta terlihat baik dan mampu menerima Ziva apa adanya. Zivana dan Zivani berada di dalam kelas yang sama. Namun mereka tidak duduk bersama karena Zivana malas dengan keributan.

Di dalam kelas Mipa 1, Ziva dan Aletta duduk sebangku. Suasana hening ketika Guru Fisika menjelaskan materi.

Zivana memikirkan soal hidupnya yang kini sangat terasa asing. Dia berniat kerja untuk memenuhi kebutuhannya karena uang yang dikasih oleh ayahnya tidak cukup.

"Bengong aja lu." Bisik Aletta menyenggol lengan Ziva.

"E-engga." Gugup Ziva dengan suara keras.

ZIVANA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang