11

1.6K 127 6
                                    

Halo para readers yang masih setia  sama cerita ZIVANA
Gimana dengan part sebelumnya? Kalian pasti tertawa kan xixi

Pada tunggu part selanjutnya ya? Iya dong pastinya
Jangan lupa Vote & komen kawan,bantu Vote 1k yuk🙌
Maaf ya gais baru aku up sekarang karena akhir-akhir ini aku sibuk hehe. Pasti kalian juga sibuk,sibuk mencintai dia azekk.

Sebelum baca part ini harus baca yang sebelumnya yaaaa

Happy satnight bagi yang punya pacar🥳🥳
Jangan sedih jadi jomblo ya gengs, daripada galau nanti nanges mending baca wattpad ZIVANA🥰🥰

~happy Reading

***

Sepanjang perjalanan hanya suara gemercik air hujan yang terdengar. Arfan dan Zivana saling diam karena tidak ada yang mau membuka obrolan.

Zivana mengeratkan pelukannya di pinggang atletis Arfan. Perlahan kepala Zivana bersandar di pundak milik Arfan karena dirinya sangat lelah. Arfan melihat wajah Zivana dari kaca spion terlihat gadis itu tampak murung.

Zivana mengernyitkan dahi mengapa Arfan tidak menuju arah jalan pulang rumahnya. Zivana hanya diam karena malas berbicara dengan Arfan.

Motor Arfan menyusuri jalan menuju rumahnya. Rumah bernuansa mewah tetapi sunyi karena Arfan dan asisten rumah tangga yang berada di dalamnya. Orang tua Arfan jarang pulang ke rumah karena banyak urusan pekerjaan di kantor.

Zivana terkagum melihat rumah sebesar ini. Arfan menarik lengan Zivana bergegas masuk ke dalam rumah.

Raina melihat Arfan membawa gadis ke dalam rumahnya. Baru kali ini Arfan mengajak seorang gadis dan diajak masuk ke dalam rumah.

"Kamu udah pulang nak?" Tanya Raina membuat langkah Arfan dan Zivana berhenti.

"Mama udah pulang?" Tanya Arfan menatap datar.

"Udah daritadi sayang." Jawab Raina tersenyum menatap putranya.

"H-halo tante," sapa Zivana  merasa gugup seraya mencium punggung tangan milik Raina.

"Pacar Arfan ya?" Tanya Raina tersenyum hangat menatap Zivana di hadapannya.

Zivana menggelengkan kepala. "Bukan tante."

"Masa sih? Kok Arfan baru kali ini bawa perempuan ya." Tanya Raina membuat Zivana tersenyum kikuk.

"Cuma temen kok," jawab Zivana.

Arfan melenggang pergi menuju kamar untuk mengganti pakaiannya yang sudah basah kuyup.

"Kenapa baju kamu basah sayang?" Tanya Raina memegang pundak Zivana.

"Di luar hujan tan." Jawab Zivana tersenyum malu karena baru pertama kali bertemu mama Arfan.

"Kamu duduk dulu ya," titah Raina menuntun Zivana menuju sofa.

Zivana hanya tersenyum mendapat perhatian dari mama Arfan. Dia teringat dengan sosok mama nya yang selalu berbuat kasar.

"Arfan pasti senang punya keluarga bahagia" Batin Zivana.

Arfan menuruni anak tangga menuju sofa di ruang tengah. Zivana merasa jenuh karena sudah 15 menit Arfan tak kunjung datang.

Zivana melihat Arfan yang terlihat tampan memakai kaos hitam simple. Zivana tersenyum menatap Arfan yang sudah berada di hadapannya.

 Zivana tersenyum menatap Arfan yang sudah berada di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZIVANA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang