halo pren
jumpa lagi kita hari ini
apa kabar kalian?udah nunggu kelanjutan cerita Zivana ya?
maaf ya gais aku banyak tugas dan praktek huhu
kalian masih sehat dan baik² aja, kan?terima kasih untuk kalian yang masih stay <33
semoga suka dengan cerita iniHappy Reading~
Aletta berada di kamar untuk merehatkan pikiran. Gadis itu tidak habis pikir dengan perlakuan Vana terhadap saudara kembar nya.
Aletta bingung mengapa Vana sekarang menjadi jahat dan mencelakai Vani.
"Vana kenapa berubah ya? gue penasaran kenapa Vana bisa di sebut pembunuh. Vana udah bunuh siapa kira²?" gumam Aletta bertanya-tanya.
"Apa gue tanya langsung sama Vani? tapi ga mungkin dia langsung kasih tau gitu aja. Vani si nenek lampir pasti ada mau nya nanti." Kesal Aletta.
Aletta membuka ponsel miliknya untuk mengirimkan pesan kepada Vani.
Vani nenek lampir
Vani, gue mau tanya tentang Vana yang lo bilang dia pembunuh.
5 menit Aletta menunggu balasan dari Vani, namun tak kunjung di baca.
"Kemana si nih nenek lampir. Giliran dia butuh gue bantuin, emang ga tau diri si Vani." Kesal Aletta menggerutu.
Ting
Ponsel Aletta berbunyi menandakan ada notifikasi masuk. Aletta melihat balasan dari Zivani.
Vani nenek lampir
kepo.
"What! lo jawab gini doang? bener² gatau diri si nenek lampir. Awas aja lo Vani, gue ga akan bantuin lo apa pun itu." Ucap Aletta menggerutu karena kesal dengan sikap Vani.
"Males deh gue berurusan sama Vani. Hoam, ngantuk banget gue." Ucap Aletta seraya menutup mulutnya karena menguap.
Aletta membaringkan tubuhnya di atas kasur. Perlahan mata gadis itu terpejam karena rasa kantuk semakin menyerang.
...
Zivana berada di taman belakang rumah nya. Gadis itu asyik menulis diary di kursi taman. Siang ini cuaca tidak panas yang artinya Zivana tidak merasakan panasnya matahari.
Zivana tidak tahu harus bercerita pada siapa tentang hidupnya yang keras ini. Buku diary menjadi tempat untuk Vana mengeluarkan keluh kesahnya.
Vana menutup buku diary karena sudah meluapkan keluh kesahnya. Gadis itu tersenyum getir menatap sekeliling taman rumahnya.
Vana masih teringat beberapa tahun lalu di saat dirinya masih bercanda ria bersama keluarga. Vana rindu momen di mana dirinya bisa tertawa puas dan tersenyum senang.
"Aku capek kek, semua orang menyalahkan aku karena kematian kakek. Andai kakek tidak meninggalkan keluarga ini. Aku ingin kembali tersenyum di saat kakek hidup." Monolog Vana seraya tersenyum getir.
Zivana memegang dada nya yang terasa sakit. Gadis itu beranjak dari kursi taman untuk masuk ke dalam rumah menuju kamar nya.
Belum sempat Zivana naik ke atas tangga, Vani mencekal pergelangan tangan nya terlebih dahulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/253644607-288-k408650.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIVANA {ON GOING}
Dla nastolatków⚠️⚠️ DI SARANKAN FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA Seorang Gadis bernama Zivana zinta lenata hidup dengan penuh luka. Berusaha tegar menjalani kerasnya hidup di tengah keluarga yang tidak ada kehangatan. Sosok lelaki bernama Arfan datang di kehidupan Z...