21

1.1K 102 5
                                    

Hola Friendsss
Gimana kabar kalian? Pasti baik² aja kan...
Stay at home ya gais dan jaga kesehatan selalu
Jangan lupa semangat dalam menjalani hidup, karena ujian yang Tuhan kasih tidak sebanding dengan orang² di luar sana yang lebih menderita...stop insecure ya kawan.

TINGGALKAN JEJAK VOTE & KOMEN
GA VOTE AND KOMEN AWAS YA🥰🥰

HAPPY READING PREN...

Bel istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Kini Zivana dan Aletta masih berdiam diri di dalam kelas karena malas untuk pergi ke kantin.

Di sisi lain, Geng Ragas menginjakkan kaki masuk ke dalam kantin. Sorakan dari para kaum hawa yang berada di dalam kantin menyambut histeris melihat kedatangan mereka.

Ketampanan dan sifat dingin Arfan membuat kaum hawa ingin dekat dengan sosok lelaki itu. Namun Arfan hanya mengabaikan para kaum hawa yang sudah ngantri. Beda hal dengan Geri memasang wajah tampang pede karena banyak juga yang kagum dengan sosok dirinya.

Geng Ragas mendaratkan bokong dikursi kantin. Arfan mengedarkan pandangan mencari sosok kekasihnya yaitu Zivana yang belum muncul sampai sekarang.

"Cari siapa lo?" tanya Geri menatap wajah Arfan sedang mencari keberadaan seseorang.

"Siapa lagi kalau bukan Zivana." Sahut Raka menatap Arfan.

"Aletta juga belum keliatan, mereka masih di kelas mungkin." Kata Geri.

Arfan beranjak dari kursi kantin meninggalkan Geri dan Raka. Geri dan Raka hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya yang sekarang menjadi bucin.

....

Di satu sisi,

"Gue harus bilang berapa puluh kali si? Biar lo jauhin Arfan. Kenapa sekarang lo malah pacaran sama dia?!" tanya Zivani menunjuk wajah Vana.

Zivana mengepalkan tangan. "Gausah sok ngatur hidup gue, gue berhak dapat kebahagiaan dari siapa pun termasuk Arfan cowo gue. Lo yang harusnya jauhin cowo gue mulai sekarang!" tegas Zivana mendorong pelan pundak Vani.

"Oh...udah berani ya lo sekarang. Cewe cupu kaya lo berani sama gue." Sinis Zivani tersenyum smirk.

Zivana menantang saudara kembarnya. "Apa? Gue ga akan pernah takut sama cewe kaya lo!" bantah Zivana dengan suara lantang.

Zivana dan Zivani bertengkar di dalam kelas karena tidak ada satu orang pun yang melerai keributan mereka. Aletta tidak bersama Zivana karena pergi ke kantin untuk membeli minum.

"Mulai sekarang, lo harus putusin Arfan!" perintah Zivani dengan tegas seraya menunjuk wajah Vana.

Zivana mendecih. "Arfan siapa lo? Pacar? Mantan? Gausah urus hidup orang lain deh. Ngaca sama diri lo, setelah lo rebut kasih sayang orang tua sekarang lo juga mau rebut pacar gue? Sorry to say baby." Desis Zivana mengusap pelan pipi Vani dengan nada mengejek.

Zivani mengepalkan tangannya karena merasa geram dengan sikap Vana yang sudah berani melawan dirinya.

Plak

Zivani menampar keras wajah saudara kembarnya karena sudah tersulut emosi. Zivana memegang pipi kirinya terasa perih karena ulah Zivani.

Zivana menarik kasar rambut Vani. "Segini doang kemampuan lo?! Di ajarin sopan santun ga?! Stop rebut kebahagiaan gue, gausah kaya gini cara buat dapetin Arfan. Lo gausah ngemis cinta ke cowo gue, nanti jatuhnya lo sendiri yang pelakor. UPS." Sindir Zivana menutup mulutnya. "Lo cuma terobsesi sama Arfan, bukan CINTA." Lanjut gadis itu menekan kata 'Cinta'.

ZIVANA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang