Halo para readers!!!!
Apa kabar kalian hari ini???
Cie yang nunggu part Zivana..Gimana dengan part sebelumnya?
Jangan nangis gais!Happy Reading!!
***
Arfan tengah sarapan pagi bersama Raina. Arfan sejak tadi malam di temani dengan Raina karena Raja pergi ke luar kota urusan pekerjaan. Arfan tidak boleh pulang ke rumah karena luka di tubuh lelaki itu belum pulih.
"Enak sayang buburnya?" tanya Raina tersenyum lembut.
Arfan mengangguk seraya tersenyum simpul.
"Anak mama pasti cepat sembuh. Ayok makan yang banyak ya." Ucap Raina menyuapkan bubur ke dalam mulut Arfan.
"Udah ma." Tolak Arfan menggeleng.
"Kenapa?" tanya Raina menatap bingung.
"Hambar." Jawab Arfan.
Raina meletakkan mangkuk bubur di atas nakas. Raina menyodorkan gelas yang berisi air untuk Arfan.
"Kamu minum dulu." Titah Raina.
Arfan meneguk air hanya sedikit. Arfan meletakkan gelas yang berisi air di atas nakas.
"Aku mau keluar." Ucap Arfan beranjak dari atas brankar.
"Kamu mau ke mana sayang? Luka kamu belum sembuh, nak." Ucap Raina dengan tatapan khawatir.
"Mau hirup udara segar." Jawab Arfan cuek.
Arfan melangkahkan kaki keluar ruang rawat. Lelaki itu meninggalkan Raina seorang diri.
"Jangan terlalu lama di luar sayang." Teriak Raina menasihati.
"Mama khawatir dengan kondisi kamu, nak." Gumam Raina menatap kepergian Arfan.
...
Raka tengah berjalan santai di tepi jalan. Lelaki itu melihat seorang gadis dalam keadaan pingsan. Raka menajamkan penglihatannya karena gadis yang pingsan seperti orang di kenal.
Dengan rasa penasaran, Raka melangkahkan kaki menuju gadis itu. Perlahan Raka mendekati tubuh gadis yang pingsan.
"Vana?" pekik Raka menatap seorang gadis yang pingsan di atas aspal.
Raka merengkuh tubuh Zivana. "Van, bangun Van." Ucap Raka menepuk pelan pipi Vana.
Raka membopong tubuh Zivana ala brydel style. Raka juga membawa tas Vana yang tergeletak di aspal. Raka tergesa-gesa membawa tubuh Zivana menuju rumahnya.
Detik dan menit terlewati oleh Raka. Kini Raka berada di rumahnya. Raka membawa masuk Zivana ke dalam rumah.
Raka dengan perlahan membaringkan tubuh Vana di atas sofa. Raka melangkahkan kaki menuju dapur untuk membuat teh hangat.
Zivana mengerjapkan mata berkali-kali. Perlahan mata gadis itu melihat pemandangan asing. Zivana menatap heran mengapa dirinya bisa di dalam rumah seseorang.
Zivana berusaha bangun untuk duduk.
"Awhh." Ringis Vana memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Gue di mana?" gumam Vana menatap sekeliling ruangan tampak sepi.
Terdengar langkah kaki membuat Vana menoleh.
"Raka?" pekik Vana menatap kedatangan Raka.
"Lo minum dulu." Titah Raka menyodorkan gelas yang berisi teh hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIVANA {ON GOING}
Fiksi Remaja⚠️⚠️ DI SARANKAN FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA Seorang Gadis bernama Zivana zinta lenata hidup dengan penuh luka. Berusaha tegar menjalani kerasnya hidup di tengah keluarga yang tidak ada kehangatan. Sosok lelaki bernama Arfan datang di kehidupan Z...