61

1.7K 117 54
                                    

Halo everybody!!!
Gimana kabar kalian?
Pasti semuanya sehat dan semangat.

Ada yang kangen sama cerita Zivana?
Sorry ya gais aku banyak urusan huhu
Yang masih setia sama cerita Zivana cung ☝

Di part ini kalian akan ketawa oke.
Happy Reading....

"Lo butuh bantuan kita?" tanya Ratu teman Vani.

Kini Vani berada di sebuah cafe bersama kedua temannya yaitu Ratu dan Raya.

"Gue mau malam ini lo ajak Vana ke club." Titah Vani dengan senyum smirk.

"Hah? gila lo. Yakali gue ke club sampe ngajak dia." Kesal Ratu karena tidak mau ke tempat haram itu.

"Nurut aja kenapa si. Gue cuma nyuruh lo berdua ajak dia kesana, nanti lo langsung pulang." Jelas Vani.

"Gue tetep gamau Van, nanti yang ada gue di bawa sama om²." Timpal Raya.

"Jadi lo gamau nih?" tanya Zivani.

"Yauda gue mau, kalau lo?" tanya Ratu seraya menatap wajah Raya.

"Ngikut aja." Jawab Raya dengan pasrah.

Vani menjelaskan lebih detail tentang rencana jahatnya.

"Paham kan yang gue jelasin?" tanya ulang Vani.

Raya dan Ratu menganggukkan kepala.

"Gue mau balik." Pamit Vana beranjak dari kursi.

"Jangan lupa imbalannya." Kata Ratu dengan senyum smirk.

"Kerjain aja dulu." Sinis Vani lalu pergi meninggalkan kedua temannya.

...

Malam hari adalah hal yang ditunggu untuk Vana. Ketika malam tiba gadis itu lebih tenang sejenak setelah masalah yang terus menimpa dirinya.

Kini Vana duduk di balkon kamar seraya menatap langit.

"Andai aku bisa putar waktu untuk mengulang bersama orang² yang aku sayang." Ucap Vana tersenyum tipis.

Zivana lupa kalau hari ini ada jadwal check up untuk penyakitnya. "Gua boleh nyerah aja ga si?" kata Vana dengan bibir bergetar menahan tangis.

Zivana beranjak dari balkon, gadis itu mengambil tas dan berkas² untuk check up penyakitnya.

Vana melangkahkan kaki menuruni anak tangga. Panggilan dari Vani membuat gadis itu menoleh.

"Vana." Panggil Vani dengan suara lembut.

Zivana hanya menjawab dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Tolongin gue dong, Van." Ucap Vani dengan wajah terlihat melas.

"Lo siapa gue?" tanya Vana dengan senyum devil.

"Pliss, tolongin gue. Ini penting banget, Van." Mohon Vani seraya menggenggam tangan Vana.

"Gausah pegang², jauh² dari gue." Kesal Vana mengempas kasar lengan Vani.

"Awshh, lo makin gatau diri ya!" bentak Vani karena kesal dengan sikap kembarannya.

"Siapa? lo atau gue?"

Belum sempat Zivani melayangkan tangan ke arah pipi Vana, Vana mencekal pergelangan tangannya.

"Jangan bikin gue marah dan bakal berbuat hal yang ga lo inginkan!" tindas Vana seraya menghempas lengan Vani.

Zivana bergegas melangkahkan kaki keluar rumah untuk ke rumah sakit.

Zivani menatap kepergian Vana. "Awas ya lo, gue ga akan nyerah buat singkirin lo di keluarga ini." Kesal Vani seraya tangan mengepal.

...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZIVANA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang