22

1.2K 111 15
                                    

Hola readersq
Gimana kabar kalian hari ini? Pasti sehat dan baik ya....

Sebelum baca part ini jangan lupa baca part sebelumnya ya....
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE & KOMEN

SIAPKAN MENTAL KALIAN!

HAPPY READING~

***

Arfan tengah berada di roftoop seorang diri. Dia lebih memilih bolos sendiri karena butuh ketenangan. Arfan menikmati semilir angin melihat pemandangan dari atas.

"Gue kecewa sama lo Van. Kenapa bisa lo lakuin ini?" gumam Arfan. "Apa bener lo ga sengaja dorong Vani?" batin Arfan terus bertanya.

"Arghh, gue bingung harus gimana." Teriak Arfan menjambak rambutnya frustasi.

Drttt Drttt

Ponsel Arfan bergetar menandakan ada notifikasi masuk.

08****
Jam 4 sore gue tunggu di taman dekat sekolah.

Arfan mengerutkan kening melihat pesan dengan nomor yang tidak di kenal.

"Lo berani maju, gue akan terus maju." Batin Arfan dengan senyum menyeringai.

Arfan menaruh ponselnya ke saku seragam. Dia bergegas meninggalkan roftoop untuk pergi ke kelas.

...

Zivani sudah sadar dari pingsan akibat benturan yang lumayan keras di kepalanya. Di ruangan bau obat yaitu UKS,  gadis itu terbaring lemah di atas brankar. Zidan dan Zea belum pulang karena masih menunggu putrinya sadar.

"Eungh." Erang Zivani memegang kepalanya.

"Sayang, udah bangun. Ada yang sakit?" tanya Zea menggapai jemari lentik Zivani.

"Aku di mana?" tanya Zivani menatap sekeliling ruangan.

"Kamu di UKS sayang." Jawab Zea mengusak lembut kepala Vani.

"Sekarang kamu kasih tau Ayah, kenapa kamu bisa pingsan karena Vana." Titah Zidan tersenyum lembut.

"Aku mau lewat, kak Vana tiba² dorong aku." Jawab Zivani dengan lesu.

"Masih sakit kepala kamu?" tanya Zea menatap khawatir.

Zivani menggeleng. "Aku gapapa kok."

"Kamu pulang sekarang aja ya, nak?" tanya Zea menyelipkan anak rambut putrinya ke belakang telinga.

"Aku mau belajar aja ma." Tolak gadis itu menggeleng.

"Putri Ayah harus banyak istirahat dan ga boleh kecapekan." Tutur Zidan mengusap punggung tangan Zivani.

Zivani terkekeh. "Ayah tenang aja, aku pasti kuat." Jawab gadis itu.

"Kamu yakin?" tanya Zidan memastikan.

Zivani mengangguk pelan. "Iya."

"Mau Ayah hantar ke kelas?" tawar Zidan takut terjadi sesuatu dengan Vani.

"Ayah lebay deh, aku gapapa." Jawab Zivani terkekeh.

"Yasudah cepat sembuh ya sayang. Mama sama Ayah pamit pulang dulu. Ingat, jangan kecapekan." Tutur Zea mengusap lembut pipi Vani.

"Iya mama ku tersayang." Jawab Zivani tertawa pelan.

"Yuk yah." Ajak Zea menggandeng lengan Zidan.

"Hati² ma." Ucap Zivani melambaikan tangan.

Zea dan Zidan melambaikan tangan, lalu pergi meninggalkan Zivani seorang diri.

"Lo tunggu pembalasan gue,Vana." Batin Zivani.

ZIVANA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang