53

884 84 8
                                    

Halo gais!!!
Apa kabar nih kalian?
Sorry banget ya gais aku akhir² ini sibuk xixi

Maaf ya gais kalo ceritanya ngebosenin🙏
Aku juga buat cerita hanya menyalurkan rasa yang ga bisa di ungkapkan🙏☺

Terima kasih buat kalian yang setia sama cerita ini
Semoga kalian bangga dengan diri kalian sendiri!!!

...

Arfan terbangun dari tidurnya karena mimpi buruk menghantui lelaki itu. Arfan menatap jendela yang terlihat cerah menandakan hari sudah pagi.

Lelaki itu beranjak dari kasur menuju lantai bawah. Perlahan langkah kaki Arfan menuruni anak tangga.

Lelaki itu menuju ruang meja makan. Terlihat di sana Raina dan Raja sedang sarapan pagi.

"Anak mama udah bangun, sarapan dulu ya sayang." Tutur Raina tersenyum simpul.

Arfan mendaratkan bokong di kursi. Lelaki itu mengambil roti dan selai untuk di makan.

Ponsel milik Arfan berdering menandakan ada panggilan masuk. Arfan menerima panggilan dari seseorang yang ternyata Geri.

"Halo." Sapa Arfan menerima panggilan.

"Lo di mana, Fan?" tanya Geri di seberang telepon.

"Rumah." Jawab Arfan seadanya.

"Lo cepet ke sini deh, Fan." Titah Geri.

"Ngapain?"

"Cepetan, urgent." Jawab Geri dengan serius.

"Gue udah sharelock di pesan." Lanjut Geri.

"10 menit lagi gue ke sana." Kata Arfan lalu memutus sambungan sepihak.

"Kenapa sayang?" tanya Raina penasaran.

"Cuma Geri, ma." Jawab Arfan tersenyum simpul.

Arfan menyelesaikan aktivitas sarapan pagi.

"Aku ke kamar dulu ya, ma." Kata Arfan beranjak dari kursi.

"Iya nak." Jawab Raina.

Arfan menuju toilet untuk membersihkan diri. Selang beberapa menit lelaki itu ritual pagi, kini Arfan sudah rapih mengenakan pakaian simple.

Lelaki itu bergegas keluar kamar menuju ruang tamu. Arfan berpamitan dengan kedua orang tua nya untuk pergi bertemu Geri.

...

Geri berada di tempat di mana Zivana berada. Geri melewati jalanan itu dan melihat Zivana. Geri menatap bingung mengapa Zivana pagi² sudah berada di halte.

Zivana sudah menjelaskan semua terhadap Geri tentang Arfan dan kepergian Zivani. Geri menelepon Arfan untuk datang ke lokasi.

"Lo kenapa telepon Arfan?" tanya Vana.

Geri menghela napas. "Dia harus tau keberadaan lo, Van. Gue tau perlakuan dia terhadap lo itu salah, tapi gue juga gamau buat dia khawatir sama keadaan lo. Jadi gue mau lo nanti baikan sama Arfan." Tutur lelaki itu menjelaskan.

Suara deruman motor terdengar di telinga Vana dan Geri. Ternyata Arfan yang datang ke tempat halte. Arfan turun dari motor menuju keberadaan Geri dan Zivana.

Lelaki itu terkejut menatap Zivana berada di sini. Hatinya terenyuh melihat kekasihnya.

"Van?" panggil Arfan tersenyum getir menatap wajah Zivana.

Tidak ada respon dari Zivana karena gadis itu masih kecewa atas kejadian kemarin.

Arfan langsung membawa Zivana ke dalam dekapannya. Terdengar suara isak tangis di telinga Arfan. Zivana menangis karena tidak bisa menahan derai air mata.

ZIVANA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang