18

1.4K 104 7
                                    

Holla Readersq yang masih setia dengan ZIVANA
Gimana kabar kalian gais? Sehat dan baik selalu okey.

Tinggalkan jejak vote & komen🔥🔥

~Happy Reading

Aletta tengah melamun di dalam kelas memikirkan sahabatnya entah berada di mana. Hatinya merasa gusar karena Zivana akhir² ini sering tidak masuk sekolah.

Guru matematika sedang menjelaskan materi di dalam kelas Mipa 1. Aletta tidak memperhatikan guru matematika yang sedang menjelaskan.

"Aletta!" Panggil Guru matematika dengan suara keras, sontak membuat murid mipa 1 terdiam.

Aletta gelagapan melihat wajah guru matematika yang sudah marah. "I-iya bu?" Tanya Aletta panik.

"Kenapa kamu, melamun? Dari awal saya perhatikan kamu tidak mendengarkan semua penjelasan yang saya kasih. Apa kamu bisa mengerjakan soal ini?" Bentak guru matematika menunjuk soal yang berada di papan tulis.

Aletta terdiam melihat soal matematika yang belum dia mengerti. "Mati gue gini caranya." Batin Aletta merutukki dirinya sendiri.

"Aletta! Cepat maju ke depan." Titah guru matematika dengan suara lantang.

Aletta beranjak dari kursi menuju keberadaan guru matematika. Dirinya merasa gugup karena dirinya seorang diri yang berada di depan papan tulis.

Siswa/i yang berada di dalam mipa 1 berbisik melihat Aletta yang sedang di hukum.

"Duh bodohnya gue." Batin Aletta menggerutu.

"Sekarang kamu hormat di depan tiang bendera sampai jam saya habis!" Titah guru matematika dengan tegas.

Aletta menghela napas. "Iya bu." Jawab gadis itu dengan lesu meninggalkan kelas.

Aletta melangkahkan kaki menuju tiang bendera. Terik matahari membuat kulitnya terasa panas. Aletta berdiri dengan tangan yang sudah hormat di depan tiang bendera.

Dari kejauhan Geri menatap iba wajah Aletta yang sudah bercucuran keringat. Melihat hal itu dia bergegas membeli minum untuk Aletta.

Di satu sisi...

"Buat siapa?" Tanya Raka mengerutkan kening menatap Geri membawa air mineral di tangannya.

Geri tidak menjawab pertanyaan dari sahabatnya. Dia lebih memilih untuk pergi ke lapangan.

Aletta merasakan tubuhnya sangat lemas. Alhasil,

Bruk

Tubuh Aletta kehilangan keseimbangan karena kepalanya terasa sangat pusing. Dari kejauhan Geri melihat Aletta jatuh pingsan. Dia bergegas untuk membawa Aletta ke ruang UKS.

Geri membopong tubuh Aletta dengan tergesa-gesa. Dirinya sangat khawatir melihat gadis dengan keringat yang sudah bercucuran dengan wajah yang sudah pucat pasi.

UKS

Aletta perlahan membuka mata melihat ruangan yang bau obat. Tubuhnya merasa lemas karena 10 menit berdiri di depan tiang bendera di bawah terik matahari.

Geri tersenyum melihat gadis di hadapannya sudah siuman. "Lo, gapapa?" Tanya Geri menggapai jemari Aletta.

Aletta menurunkan jemari Geri. "G-gue gapapa, kok." Jawab gadis itu terbata.

"Minum." Titah Geri menyodorkan air hangat.

Aletta mengambil gelas dari tangan Geri. "Makasih." Ucap gadis itu tersenyum.

Geri menganggukan kepala sebagai jawaban.

Aletta perlahan beranjak dari brankar. "Gue mau ke kelas."

ZIVANA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang