Halo gais!!!
Apa kabar kalian hari ini???
Cie yang udah nunggu part selanjutnya..Udah pada ga sabar ya?
Vote & komen dulu dong wkwkHappy Reading!!!!
Senja menampakkan diri di langit sore. Zivani sudah rapih mengenakan dress berwarna biru. Gadis itu tampak ceria karena ingin bertemu Arfan.
Zivani perlahan menuruni tangga. Dari kejauhan Zivana melihat saudara kembarnya sudah rapih. Dengan rasa penasaran Zivana membuntuti langkah Vani.
Zivana melihat dari jendela karena Vani sudah keluar rumah. Vana tercengang melihat kekasihnya yaitu Arfan berada di depan halaman rumah. Zivana paham mengapa Arfan berada di sini.
Tanpa terasa air mata Vana menetes karena melihat Zivani duduk di atas motor seraya memeluk tubuh Arfan.
"Kamu kapan berubah, Fan? Salah aku apa Fan sampai kamu masih berani melakukan hal ini?" monolog Vana menatap nanar kepergian Arfan dan Vani.
Zivana bergegas menuju kamar dengan perasaan berkecamuk. Zivana merenung di balkon kamar. Gadis itu menangis menahan sesak di dada.
Vana beranjak dari balkon menunu kasur. Gadis itu mengambil buku diary di atas nakas. Kata demi kata yang Vana rasakan di tulis dalam buku diary miliknya.
Diary Vana
Hari demi hari sudah di lewati
Aku berharap kepada semesta untuk bahagia
Nyatanya harapan sirna begitu saja
Tidak ada yang menyenangkan bagikuAku kira kamu adalah sosok pelangi baru
Warna dalam hidup kembali untuk secercah harapan
Luka pilu aku rasakan setiap hari
Semesta tidak adil untuk akuVana menutup diary lusuh miliknya. Gadis itu menyeka air mata di wajah untuk tetap tegar.
Ponsel Vana bergetar menandakan ada panggilan masuk. Ternyata Aletta yang menghubungi Vana. Zivana menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan.
"Halo, kenapa Al?" tanya Vana.
"Halo Van, lo sibuk ga sekarang?" tanya Aletta di seberang telepon.
"Engga."
"Ikut gue yuk." Ajak Aletta.
"Ke mana?"
"Mau atau engga nih?" tanya Aletta ulang.
"Hmmm, ayok." Jawab Zivana menerima tawaran Aletta.
"Lo siap² ya, nanti gue jemput lo." Kata Aletta.
"Oke."
Zivana memutus sambungan sepihak.
"Gue bersyukur punya sahabat kaya lo, Al. Di saat gue sedih, lo bisa datang dan ajak gue pergi." Monolog Vana menitikkan air mata.
Zivana bergegas untuk rapih² karena pergi dengan Aletta.
...
Zivani dan Arfan tengah bercanda ria. Vani menyandarkan kepalanya di bahu Arfan. Rasa nyaman untuk Zivani jika terus bersama Arfan.
Vani dan Arfan kini di taman menikmati langit sore.
"Fan?" panggil Vani menatap wajah Arfan.
Arfan menoleh. "Hmmm?"
"Kamu masih punya hubungan sama kak Vana?" tanya Zivani penasaran.
"Urusan sama lo apa?" tanya Arfan mengerutkan kening.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZIVANA {ON GOING}
Jugendliteratur⚠️⚠️ DI SARANKAN FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA Seorang Gadis bernama Zivana zinta lenata hidup dengan penuh luka. Berusaha tegar menjalani kerasnya hidup di tengah keluarga yang tidak ada kehangatan. Sosok lelaki bernama Arfan datang di kehidupan Z...