Halo para readers yang masih setia sama ZIVANA
Apa kabar semuanya? Pasti baik dan sehat selalu ya? Masalah hati bagaimana? Oh tentu pasti menggalau xixi.Ayo dong tinggalkan jejak Vote & komen🔥🔥🔥
Aku rajin update lho sekarang🥰🥰Jangan lupa siapin tisu, okey?
Jangan tertawa ya lihat part iniHappy Reading~
***
Zivana merasa bosan di ruang rawatnya yang terbilang sunyi. Dia ingin kembali normal menjalani aktivitas dan menghirup udara segar. Namun, kondisi tubuhnya yang terbilang belum stabil.
Zivana teringat sahabatnya yaitu Aletta sempat bertemu dengan dirinya. Tanpa terasa air mata menetes membasahi pipi mulus Zivana. Zivana merasa kecewa karena Aletta sudah berbohong, tapi hati Zivana menolak untuk marah karena bagaimana pun Aletta tetap sahabatnya.
"Gue kangen lo Al." Gumam Zivana menyeka air mata. "Gue ga punya siapa² selain lo." Lanjutnya memegang kepalanya terasa pusing.
"Arghh, gue capek!" Teriak Zivana menjambak helaian rambutnya sendiri.
Zivana mengatur nafasnya berusaha tenang, "gue, ga boleh nyerah."
Derapan langkah kaki membuat Zivana terdiam. Terlihat seorang gadis berjalan menuju brankar yang ternyata saudara kembarnya yaitu Zivani.
Langkah kaki Zivani semakin dekat. Zivani mendaratkan bokong di kursi dekat brankar milik kembarannya.
Zivana mengernyitkan dahi menatap saudara kembarnya datang seorang diri.
"Ngapain lo ke sini?" Ketus Zivana menatap tajam saudara kembarnya.
Zivani menghela napas, "udah sehat?" Tanya Zivani basa basi.
"Gausah caper deh, lo." Cibir Zivana dengan nada sinis.
"Gue cuma tanya kondisi, lo" Ucap Zivani merotasikan bola mata.
"Pergi lo!" Usir Zivana mendorong bahu Vani.
"Gausah sentuh gue." Dengus Zivani menepis lengan saudara kembarnya.
"Kalau lo cuma mau cari ribut mending pergi!" Jelas Zivana merotasikan bola mata.
"Gue mau ingetin, lo jangan pernah deketin Arfan. Paham?!" Tegas Zivani menunjuk wajah Zivana.
"Arfan siapanya, lo? Pacar? Suami?" Sinis Zivana tersenyum smirk.
"Gue bilang jauhin apa susahnya si?!" Ucap Zivani tak terima.
"Gausah ngatur gue deket sama siapa. Jelas² lo aja bukan pacarnya." Cibir Zivana menghela napas.
"Lo, mau nurut atau gue buat perhitungan?" Tantang Zivani tersenyum devil.
Zivana menunjuk wajah Vani, "ngancem gue? Sorry ga mempan." Desis Zivana mendorong bahu Vani.
Plak
Zivani menampar keras pipi mulus saudara kembarnya. Zivana tercengang melihat adiknya yang semakin tidak tahu sopan santun.
Zivana mendelikkan mata, "lo bisa sopan dikit ga?!" Tanya Zivana memegang erat lengan saudara kembarnya.
"Ashh l-lepas." Rintih Zivani memberontak. Namun, nihil karena Vana terlalu kuat mencengkram lengannya.
"Gue berusaha sabar hadapin lo, tapi kenapa lo ga pernah ngehargain!" Teriak Zivana semakin erat memegang lengan kembarannya.
"S-sakit hiks." Tangis Zivani memegang lengan Vana.
"Gue selalu sabar hadapin Ayah dan Mama karena belain lo, gue selalu ngalah demi lo, tapi apa yang gue dapet? Ga ada! Gue ga pernah dapet kebahagiaan lagi karena semua orang belain lo!" Teriak Zivana menghempas kasar lengan kembarannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/253644607-288-k408650.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIVANA {ON GOING}
Teen Fiction⚠️⚠️ DI SARANKAN FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA Seorang Gadis bernama Zivana zinta lenata hidup dengan penuh luka. Berusaha tegar menjalani kerasnya hidup di tengah keluarga yang tidak ada kehangatan. Sosok lelaki bernama Arfan datang di kehidupan Z...