33

1.1K 100 14
                                    

Halo para readers, apa kabar kalian?????
Gimana dengan part sebelumnya? Asyik ga???

Kalian semua pasti baik² aja, kan??
Iya dong pasti hehe

Jangan lupa follow akun ini sebelum membaca....

Happy Reading!!!!

***

Geri dan Raka berada di cafe sekadar merehatkan pikiran. Geri tengah memainkan ponsel, beda hal nya dengan Raka memikirkan perasaan Vana.

Geri menaruh ponsel miliknyal di atas meja. Dia bingung menatap Raka yang sedang melamun.

"Kenapa lo?" tanya Geri mengerutkan kening.

"Apaan?" tanya Raka dengan malas.

"Gue tanya, lo kenapa? Kenapa di tanya balik." Ucap Geri mendengus kesal.

"Kepo."

Geri menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya.

"Rak?" panggil Geri menatap wajah Raka.

Raka mengerutkan kening. "Kenapa lo?" tanya Raka menatap bingung.

"Gue punya berita baru." Tutur Geri.

"Berita apa?"

"Tapi lo jangan kaget ya." Kata Geri menaik turunkan alis.

"Gak."

"Beneran?" tanya Geri ulang.

"Berisik lo, Ger. Tinggal bilang aja susah banget." Kesal Raka menjitak kepala Geri.

"Awssh, sakit." Ringis Geri memegang kepala.

"Jantan si lemah." Desis Raka menatap sinis.

"Jadi kemarin..."

"Ger, mau gue pukul wajah lo?" tanya Raka menarik kerah baju Geri.

"Santai bang." Cegah Geri mencekal pergelangan tangan Raka.

Raka menghela napas kasar berusaha sabar menghadapi Geri si lelaki buaya darat.

"Kemarin kucing gue lahiran." Kata Geri dengan tampang polos.

Krik krik

"Kok, lo ga kaget si?" tanya Geri mendengus kesal.

"Kalau bukan temen udah gue hantam muka lo." Kata Raka menatap tajam wajah Geri.

"Keras bos." Ucap Geri tertawa pelan.

"Balik ayok." Kata Raka beranjak dari kursi.

"Males." Jawab Geri yang masih setia di kursi.

"Gue duluan." Pamit Raka meninggalkan Geri.

Geri beranjak dari kursi untuk pergi menuju kasir. Kini Geri sudah berada di tempat kasir.

"Mba?" panggil Geri menatap penjaga kasir.

"Iya? Ada yang bisa saya bantu?" tanya penjaga kasir.

"Malam ini tolong siapkan 1 nomor meja untuk saya date. Oh ya...saya minta bantuan untuk pelayan di sini agar membuat hiasan yang indah." Tutur Geri tersenyum simpul.

"Baik. Nanti akan saya sampaikan. Untuk di jam berapa ya?" tanya Penjaga kasir.

"Di jam 19:30 saja mba." Jawab Geri.

"Oke."

"Terima kasih. Nanti malam saya akan datang." Kata Geri pamit meninggalkan cafe.

Geru mengambil ponsel di dalam saku celana. Lelaki itu menghubungi Aletta.

ZIVANA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang