42

1.1K 92 14
                                    

Halo gaiss!!!!
Apa kabar kalian???
Hati dan pikiran kalian aman???

Gimana hari-hari yang sudah kalian lewati?
Hidup dengan tenang?

Semoga kalian bahagia <3

Happy Reading!!!!


***

Aletta berada di halaman depan rumah Vana. Aletta memanggil Vana berkali-kali, namun nihil karena tidak ada sahutan dari dalam rumah.

"Vana? Permisi, Vana nya ada ga?" panggil Aletta mengetuk pintu.

Ceklek

Terlihat di ambang pintu, ternyata Vani yang membuka pintu. Aletta menatap malas karena yang keluar bukan Vana.

"Mau ngapain lo ke sini?" tanya Vani menatap sinis kedatangan Aletta.

"Kepo banget lo." Jawab Aletta dengan ketus.

"Ganggu ketenangan orang aja." Sinis Vani memutar bola matanya malas.

"Gue mau ketemu Vana, dia ada ga?" tanya Aletta.

"Vana ga ada, mending pergi deh lo." Jawab Vani dengan tatapan tidak suka.

"Gue mau ketemu Vana. Panggilin dia sana." Titah Aletta.

"Gue bukan babu lo." Jawab Vani menunjuk wajah Aletta.

Aletta menghela napas. "Gue ke sini cuma mau ketemu Vana. So, lo panggil dia sekarang. Emang susah, ya?" tanya Aletta mencebikkan bibirnya.

"Gue bilang ga ada, ya ga ada." Sewot Vani.

Dari kejauhan terdengar suara rintihan.

"T-tolong hiks." Suara rintihan seseorang berasal dari dalam rumah Vani.

"Suaranya mirip Vana." Gumam Aletta.

"Udah deh lo pergi aja, gue sibuk." Usir Vani.

"Sebentar, lo dengar ga tadi ada suara minta tolong?" tanya Aletta penasaran.

"Pendengaran lo aja kali. Ga ada suara apa² di sini." Jawab Vani malas.

"Siapa pun di sana, tolong gue." Teriak Vana yang berada di dapur.

"VANA, ITU SUARA LO?" tanya Aletta berteriak.

"Gue mau ketemu Vana." Paksa Aletta mendorong tubuh Vani.

"Apaansi lo dorong² gue." Ketus Vani mengejar langkah Aletta.

Aletta terpaksa masuk ke dalam rumah Vani karena mendengar suara rintihan yang mirip dengan Vana.

Aletta tergesa-gesa mencari keberadaan Vana.

"Van, lo di mana?" teriak Aletta menatap sekeliling ruangan.

"Tolong gue hiks." Rintih Vana.

"Lo mau ke mana si, Al? Ga sopan, masuk rumah orang tanpa izin." Sinis Vani menatap raut wajah panik Aletta.

"Diem lo!" sarkas Aletta menatap tajam.

Aletta mencari sumber suara, gadis itu menuju ruang meja makan karena suara terdekat berasal dari sana.

Aletta terpelonjak kaget melihat Vana terbaring lemah di lantai dapur.

"Vana?!" panggil Aletta terpekik.

"Al? Tolong gue." Mohon Vana memegang lengannya yang terkena goresan pisau.

"Vana! Tangan lo kenapa? Siapa yang berani lakuin ini sama lo?" tanya Aletta dengan raut wajah panik.

ZIVANA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang