30

1.3K 102 10
                                    

Hola para readers pecinta dunia oyen
Gimana kabar kalian hari ini?
Perasaan kalian gimana dengan part sebelumnya???

Ayo dong vote & komen dari kalian

Happy Reading!

***

Aletta masih berdiam diri di kelas setelah bel pulang berbunyi. Langkah kaki terdengar menuju meja Aletta. Terlihat Geri berdiri tegap di hadapan Aletta yang masih berkutik dengan ponsel.

"Serius banget si liat hp, banyak foto² gue ya di galeri, lo?" tanya Geri dengan tampang pede.

Aletta menaruh ponsel di saku seragam. "Ga usah geer ya lo. Gue cuma hubungin mama gue." Ketus Aletta.

"Kenapa marah² terus cantik? Lagi pms ya?" tanya Geri dengan cengiran.

"Gak." Sewot Aletta merapihkan buku ke dalam tas dengan raut wajah muram.

"Sini gue bantu." Tutur Geri menaruh buku² Aletta ke dalam tas gadis itu.

"Aaa gue seneng banget. Kapan lagi gue di bantu sama Geri kaya gini." Batin Aletta bersorak.

"Ayok ke rumah sakit." Ajak Geri menarik lengan Aletta.

"E-eh iya tunggu dulu." Cegah Aletta melepas cekalan Geri.

"Kenapa?"

"Gajadi, ayok." Ajak Aletta melangkahkan kaki keluar kelas.

Geri mengejar langkah gadis itu menuju parkiran sekolah.

...

Sesampainya di parkiran, Geri dan Aletta menatap Raka yang sudah siap di motor ninja.

"Cepet banget lo udah ada di sini." Tutur Geri menatap wajah Raka.

"Hmm." Jawab Raka dengan deheman.

"Ayok naik." Titah Geri yang sudah siap dengan motor kesayangannya.

Aletta naik ke atas motor Geri dengan perasaan gugup.

"Pegangan Al." Titah Geri.

Aletta perlahan melingkarkan tangannya ke pinggang Atletis Geri.

"Jantung gue bisa lepas ini." Batin Aletta menggerutu.

Brum brum

Suara deruman motor meninggalkan gedung sekolah. Geri dan Raka melajukan motornya ke arah rumah sakit tempat di mana Zivana di rawat.

...

Zivani berada di dalam kamar, dia sudah berpakaian rapih. Gadis itu mengajak Arfan untuk pergi ke rumah sakit karena paksaan dari Aletta untuk membezuk Vana.

Zivani bergegas keluar kamar, gadis itu perlahan menuruni anak tangga. Dari ruang tengah, Zidan dan Zea melihat putrinya yang sudah rapih.

"Sayang? Kamu mau pergi ke mana?" tanya Zea membuat langkah Vani berhenti.

"Ini ma, aku mau pergi sama Arfan." Jawab Vani tersenyum simpul.

"Hati² ya sayang." Tutur Zea tersenyum lembut.

"Siap ma." Jawab Vani menganggukan kepala.

Zivani melangkahkan kaki keluar rumah. Terlihat di depan gerbang terdapat Arfan yang sangat tampan. Zivani menuju keberadaan Arfan keluar gerbang.

"Hai Arfan." Sapa Vani melambaikan tangan.

"Cepet lo naik." Tutur Arfan yang masih setia duduk di jok motor.

ZIVANA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang