34

1.1K 95 6
                                    

Hola para readers
Apa kabar kalian hari ini???
Malmingnya di temani dengan dunia oyen ya??

Cie yang sering di gantung sama author
Ayo vote nya jangan lupa!!!!

Siapin tisu malam ini, oke? Karena kalian akan ngik..

Happy Reading!!!

***

Jam menunjukkan pukul 6 sore. Kini Zivani di dalam kamar yang sudah rapih mengenakan pakain yang gadis itu pilih sore tadi.

Zivani mengambil ponsel miliknya di atas nakas untuk menghubungi Arfan. Terlihat nomor Arfan di ponsel miliknya, dia menekan tombol panggilan untuk menghubungi lelaki itu.

"Halo, Fan?" sapa Vani.

"Hmm."

"Kita jadi pergi ke taman, kan? Kamu udah rapih belum? Kamu siap² dulu sana, Fan. Aku udah rapih dari tadi, kok." Kata Vana dengan banyak pertanyaan.

"Jadi." Jawab Arfan dengan malas.

Zivani berusaha sabar menghadapi sikap cuek Arfan.

"Jemput aku ya, Fan?" pinta Vani dengan nada memohon.

"Langsung di taman aja." Jawab Arfan.

"Jemput aku dulu, ya? Please." Mohon Vani.

"Hmm." Jawab Arfan memutus sambungan sepihak.

"Kenapa di matiin si?" gumam Zivani meremat ponsel miliknya.

"Gue harus sabar buat dapetin Arfan. Lo harus tampil cantik di depan Arfan dan ga boleh marah²." Gumam Zivani mengatur napasnya.

Zivani keluar dari kamar menuju lantai bawah. Gadis itu menuju rumah halaman depan sekadar menunggu Arfan.

5 menit Zivani menunggu kedatangan Arfan. Vani tersenyum senang akhirnya Arfan mau bertemu dengan dirinya.

Arfan membuka face helm yang membuat wajahnya sangat tampan.

"Hai Fan." Sapa Zivani melambaikan tangan.

"Gue ga ada waktu lama²." Kata Arfan dengan malas.

"Aku cuma mau bilang makasih karena kamu udah mau terima permintaan aku." Tutur Vani dengan senyum manis yang terbit di bibir mungil gadis itu.

"Cepet naik." Titah Arfan menutup kembali face helmnya.

Zivani naik ke atas motor ninja milik Arfan. Gadis itu melingkarkan lengannya ke pinggang atletis Arfan. Motor Arfan melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan pekarangan rumah Vani.

...

Zivana berada di taman belakang rumah sakit sekadar menghirup udara malam. Gadis itu merasa tenang jika menikmati indahnya langit malam.

Vana menatap foto Arfan di ponsel miliknya. Gadis itu merindukan sosok Arfan yang awal dia kenal. Arfan lelaki si penyayang dan selalu sabar menghadapi sikap Vana.

Vana mencoba mengirimkan beberapa pesan kepada Arfan untuk menghilangkan rasa rindu.

Ice boy🔥

Me :
Fan? Kamu malam ini sibuk ga? Bisa datang ke rumah sakit? Aku bosan di sini Fan.

Vana mengirimkan pesan untuk Arfan. Detik dan menit tidak ada balasan satu pun dari Arfan. Vana merasa gusar karena Arfan tidak membalasnya.

Me :
Kamu sibuk ya?
Fan?
Aku butuh kamu saat ini
Fan...
Kamu kenapa ga bales pesan aku?
Aku udah ga penting ya?
Fan...
Arfan tolong...

ZIVANA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang