25

1.2K 102 11
                                    

Halo para readers pecinta dunia oyen

Gimana kabar kalian? Bagaimana kehidupan kalian hari ini? Pasti baik selalu ya!!!
Jangan mengeluh untuk menjalani semua, hidup kalian sangat bermanfaat untuk orang² yang membutuhkan.

Sebelum baca part ini, jangan lupa untuk baca part sebelumnya

Happy Reading~

***

Pinar matahari sudah terbit menyilaukan gorden kamar milik Zivani. Gadis itu belum terbangun karena di hari sabtu selalu bangun siang.

"Kamu malas ya, Vani." -Author.

Di ruang meja makan tepatnya di lantai bawah, Zea menatap heran karena Zivani belum bangun. Zea bergegas menuju kamar Zivani untuk memastikan kondisi putri kesayangannya itu baik² saja.

Zea masuk ke dalam kamar Zivani yang tidak terkunci. Zea menyingkap selimut di tubuh mungil Zivani, berniat membangunkan gadis itu.

Zea menepuk pelan pipi mungil Zivani. "Sayang, bangun yuk." Tutur Zea dengan suara lembut.

"Eungh, masih ngantuk aku." Jawab Zivani yang masih memejamkan mata.

"Yuk bangun, katanya hari ini mau lari pagi?" tanya Zea membuat Zivani membuka kedua bola mata nya.

Zivani menyandarkan punggung di dashboard. "Eungh, aku baru ingat ma." Erang Zivana merentangkan tangan.

"Sarapan dulu ya, sayang?" tanya Zea menggenggam jemari lentik Zivani.

Zivani menganggukan kepala sebagai jawaban. "Yuk." Ajak gadis itu menggandeng lengan Zea.

Langkah kaki mereka menuruni anak tangga untuk sarapan bersama. Zidan tengah tersenyum simpul melihat istri dan putrinya tampak bahagia.

Zivani dan Zea mendaratkan bokong masing² di kursi ruang makan. Zea menaruh nasi dan lauk di piring Zivani untuk sarapan putri kesayangannya itu.

"Mama, suapin aku dong." Rengek Zivani memasang wajah seperti anak kecil.

"Anak mama lucu ya." Tutur Zea menatap wajah Zivani.

"Ayo dong ma." Pinta Vani dengan nada memohon.

Zea mendaratkan sendok yang berisi nasi beserta lauk ke dalam mulut Vani. Gadis itu perlahan mengunyah makanan suapan dari Zea.

Zea terkekeh dengan putrinya. "Enak, kan?" tanya Zea tertawa pelan.

Zivani menganggukan kepala. "Enak banget masakan mama." Puji gadis itu membuat Zea terkekeh.

"Mama kamu memang the best." Sahut Zidan terkekeh seraya mengacungkan jempol.

Di ruang meja makan tengah tertawa bahagia tanpa kehadiran Zivana. Tiba² aktivitas makan mereka berhenti karena terdengar langkah kaki yang ternyata kedatangan Zivana dengan penampilan yang sudah berantakan.

Zivana tidak menghiraukan keluarganya yang tengah bercanda ria. Gadis itu lebih memilih berjalan menuju kamar untuk merehatkan pikiran. Belum sempat Zivana melanjutkan langkahnya, Zidan memanggil terlebih dahulu.

"Zivana!" panggil Zidan dengan suara lantang.

Zivana menoleh,

"Masih ingat pulang, kamu?" tanya Zidan beranjak dari kursi menuju keberadaan Zivana.

Zivana menghela napas, "kenapa? Anda peduli dengan saya?" tanya Zivana dengan nada sinis.

"Semalaman tidak pulang, mau jadi apa kamu?! Apa kamu tidak ingat waktu untuk pulang ke rumah? Atau kamu pergi semalam bersama om² di luar sana?!" tanya zea yang sudah berada di hadapan Zivana.

ZIVANA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang