Hola...
Udah lama banget saya gak UP ya😩
Entah kenapa saya agak gak rela juga kalau Only Siblings bakalan cepet tamat, walaupun saya jarang Up hihi☺
Tapi makasi buat kalian yang selalu stay di cerita ini dan thanks juga buat kalian yang gak lengah ngasi semangat💕💕💕
Enjoyyyyyyy
Happy Reading!!
***
Sore ini cuaca nya sangat mendukung, teduh dengan semilir angin yang membuat si empunya memejamkan mata menikmati setiap hembusan angin yang menerpanya.
Taman di dekat kampus sangat banyak di kunjungi oleh kalangan anak muda, terutama mahasiswa yang sedang mengerjakan tugasnya karena taman tersebut indah dan nyaman untuk di tempati.
Pelita menyandarkan tubuhnya di kursi panjang yang berada di taman itu, ia sedari tadi menunggu di sana karena memiliki janji dengan seseorang.
Gadis itu menghembuskan nafasnya dengan perlahan, entah kenapa kehidupan semakin hari semakin berat.
Ini sudah menginjak semester 7 sejak ia kuliah, hanya menunggu beberapa saat lagi akan tiba di semester 8 yang di mana ia akan segera lulus.
"Udah lama? " tanya seseorang sembari mengelus kepala Pelita dengan lembut.
Pelita menoleh ke arah sumber suara dan tersenyum, ternyata kak Raga.
"Iya. " balas gadis itu sembari mengayunkan kaki nya.
Pria itu tersenyum lalu duduk di sebelah Pelita yang sedang menatapnya dengan tenang.
"Maaf ya, tadi aku ada urusan sebentar jadi agak lama. " katanya sembari ikut menyandarkan punggungnya.
"Gak apa-apa, lagian Pelita juga baru 10 menit di sini. " balas gadis itu seraya tersenyum.
Kak Arga
Pria yang ia temui tanpa sengaja. Sikapnya yang baik dan ramah serta sifatnya yang sabar dan penyayang, entah sejak kapan Pelita jatuh hati padanya ia juga tak tahu akan hal itu, yang ia tahu adalah bahwa dirinya menyukai semua yang ada pada diri Arga.
Pria dewasa yang tiba-tiba secara mendadak masuk ke dalam kehidupannya, umur Pelita dan Arga terpaut cukup jauh yaitu 5 tahun.
Jika dilihat dari sisi manapun, Arga sudah matang untuk menikah. Umur maupun materi ia sudah mempunyai semuanya.
Selama satu tahun ini Pelita sudah cukup mengenal Arga, maupun sebaliknya Arga juga sudah sangat cukup memahami Pelita.
Gadis dengan kesempurnaan yang melekat di dirinya.
Entah kenapa Arga sangat yakin dengan Pelita, ia sanggup menunggu gadis itu hingga siap untuk menjadi pendamping hidupnya.
Tidak terburu-buru, tapi semakin cepat semakin baik.
Apakah kalian tahu tanggapan Angkasa ketika pertama kalinya Pelita mengenalkan pria itu padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Siblings
Teen FictionKembar tak identik. Angkasa yang keras kepala. Pelita yang sabar. Angkasa punya Pelita. Pelita punya Angkasa. Angkasa dengan seribu rahasia di hidupnya. Pelita tahu itu, namun sikapnya seolah dia tak mengetahui semua rahasia yang angkasa punya. K...