51. Pembalut Part 2

7.2K 485 144
                                    

Holaa💕💕💕

Tetap semangat nungguin Angkasa - Pelita oke❤koreksi juga kalau ada typo dan lainnya😂

Saya lebih suka baca in komen kalian deh😊makasih buat masukan dan terus koreksi kalau saya ada salah dalam penulisan ya❤

Enjoyyyyyy

Happy Reading!!

***

Hari. Minggu. Bulan pun telah Pelita lewati dengan berusaha menyesuaikan semua kondisi dan kemampuannya. Ia sudah berusaha beradaptasi dengan dirinya yang baru ini, bahkan sekarang ia seperti telah menemukan kehidupannya.

Dan lagi, sekarang Pelita menuruti semua apa yang Angkasa ucapkan, ia tahu semua yang Angkasa lakukan adalah untuk kebaikannya. Sekalipun itu dengan cara yang salah, tapi tujuan angkasa pastinya untuk kebaikan Pelita.

Tak terasa bahwa sekarang mereka sudah sampai di jenjang terakhir sekolah SMA dan sebentar lagi mereka akan keluar dari sekolah yang ternyata cukup menyenangkan bagi Pelita, dimana ia akan mengakhiri putih abunya di sini.

Jengjang akhir SMA hanya tinggal beberapa bulan lagi, setelah itu semuanya akan berubah. Karena mungkin nanti akan ada pengenalan lingkungan baru lagi.

Ternyata jika di buka secara dalam Angkasa lebih unggul dari segi apapun, peringkat pertama Angkasa raih selama satu tahun setengah ini. Pemuda itu membuktikan bahwa ia bisa.

Sebenarnya Angkasa memang sudah pintar dari dulu, namun pemuda itu enggan menunjukannya karena pada akhirnya ia akan di peralat oleh Satya sang papa. Namun karena ada perjanjian dari Satya sendiri yang tak akan memaksakan kehendaknya mulai sekarang, maka dari itu Angkasa menyetujuinya.

Kini semuanya hidup rukun dan telah kembali pada tempatnya, namun tetap saja kehidupan tak akan pernah selamanya damai ataupun tanpa kendala. Pasti selalu ada masalah dalam kehidupan yang dijalanin oleh setiap insan.

Jujur saja Pelita merasa kagum pada Angkasa, entahlah tapi Pelita merasa kalau dirinya selalu aman saat bersama pemuda itu. Mungkin orang lain akan menilai Angkasa negatif karena mereka menatap Angkasa hanya dari luar, berbeda dengan pelita yang memandagnya dari sudut lain.

Rasanya hidup tidak monoton jika ada Angkasa, pemuda itu selalu saja bisa menghibur pelita dengan tingkahnya yang kadang berbeda-beda.

Seperti saat ini, ia masuk ke dalam minimarket dan menyuruh Pelita untuk diam dan duduk manis di motor. Sedangkan pemuda itu sedang mengantri dengan dua pak pembalut besar di tangannya.

Pelita membakap mulutnya menggunakan tangan karena menahan tawa yang sepertinya akan keras jika di keluarkan, melihat tingkah konyol angkasa yang menenteng kedua pak pembalut di tangannya.

Saat mata Angkasa dan Pelita bertemu, pemuda itu malah mengangkat ke atas pembalut tersebut hingga Pelita geleng kepala melihatnya. Angkasa tidak tahu malu sekali, lihat semua orang bahkan menatap ke arahnya.

Di saat para pemuda malu membeli pembalut, Angkasa malah dengan bangganya mengacungkannya sampai ke atas. Malahan sebagian pemuda di sana sampai membeli cemilan banyak hanya agar tidak terlihat membeli pembalut.

Angkasa sangat pandai menghibur jika Pelita sedang sedih, pemuda itu sangat serbaguna menjadi seorang saudara. Menurutnya ia sangat beruntung mendapatkan saudara seperti Angkasa.

Terlihat pemuda itu sudah keluar dengan keresek besar di tangannya, Angkasa melambaikan tangan padahal pelita sudah jelas melihatnya di depan karena jarak mereka tinggal beberapa meter lagi.

Only SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang