26. Emosi

5.3K 306 6
                                    

Hola.. 😘😘😘

Tetap semangat nungguin Angkasa - Pelita ya❤kalau ada typo koreksi, soalnya akhir-akhir ini helen sama salun selaku ketuker😂

Enjoyyyyyy

Happy Reading!!

***


Salun menangis sesegukan, angkasa sudah menyiksanya habis-habisan. Dari mulai menampar hingga menjambak kembali rambut salun.

Entah setan apa yang merasuki pemuda itu hingga ia berbuat seperti itu, bukankah angkasa datang kemari untuk meminta maaf? Tapi kenapa malah berakhir seperti ini.

Baru saja salun mengatakan bahwa ia mencintainya, tapi apa yang ia perbuat? Malah menyakiti salun tanpa iba sedikitpun. Bahkan tanpa rasa bersalah angkasa pergi begitu saja.

Bagaimana salun bisa mencintai orang seperti itu? Lihat sekarang, salun terduduk di dekat toilet dengan seragam yang agak kusut.

Berbeda dengan angkasa yang saat ini menatap papan tulis sangat malas, matanya selalu berat jika disuguhi pemandangan yang membosankan seperti ini. Kalau saja dirinya tak menjanjikan untuk mendapatkan nilai Bagus tahun ini pada papa nya, angkasa mungkin sekarang sedang bersenang-senang dengan teman-temannya.

Tapi pada kenyataannya adalah ia berada di kelas ini dengan memperhatikan wanita paruh baya yang berbicara tanpa henti sedari tadi membuat kuping angkasa memanas.

"Asa.. Jangan tidur. " ucap pelita yang melihat angkasa hendak menyembunyikan wajah diantara lipatan tangannya yang berada di atas meja.

"Ck, gue ngantuk. " balas angkasa.

"Tapi angkasa masih inget kan janji angkasa sama papa? " ucap pelita berusaha mengingatkan saudaranya itu.

"Gue inget, lo jangan berisik ah. " angkasa malah melanjutkan kegiatan yang sempat terhenti tadi.

Pelita hanya bisa mendesah pasrah, bukan angkasa kalau tidak keras kepala. Biarlah nanti angkasa yang mengurus semuanya, pelita yakin pemuda itu akan bisa menangani semua ini.

***

Sepulang sekolah Angkasa dan pelita langsung berjalan ke parkiran, biasanya mereka akan menunggu salun yang akan ikut ke rumah mereka karena perintah angkasa. Namun sepetinya ia taka akn datang, sebab sesuatu tadi menimpanya.

Angkasa tak peduli, siapa suruh dia membantah. Akhir-akhir ini angkasa memang memberikan kelonggaran pada salun, tapi gadis itu malah melunjak dan tak menuruti bahkan melanggar semua aturan yang ia buat. Dasar tidak tahu diri.

Padahal selama ini angkasa sendiri sudah memberikan kebebasan dan memenuhi segala yang salun butuhkan, bahkan sampai-sampai Angkasa membuat gadis itu tak mempunyai beban dengan harus membeli ini itu yang di butuhkan.

Melihat helen yang sedang berjalan sendirian membuat angkasa cepat-cepat memanggil gadis itu dan menyuruhnya untuk mendekat kemari.

"Kenapa angkasa manggil aku? " tanya helen.

"Pulang bareng kita. " hanya itu yang di ucapkan angkasa, tapi itu dapat membuat perasaan helen senang bukan main.

Untuk pertama kalinya angkasa mengajak pulang bersama, padahal selama ini helen lah yang memaksa angkasa untuk memberikan tumpangan padanya hanya agar helen bisa terus bersama angkasa.

Only SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang