61. Hari Paling Hancur

3K 324 83
                                    

Holaa😭😭😭

Saya up gak tau waktu yah😂random banget bisa lagi bisa malem bisa jam 12 malem bisa kapanpun setelah sekian bulan saya gak up, sekalinya up langsung meledak lima☺

Saya gak bisa berkata-kata untuk chapter kali ini 👉👈

Enjoyyyyyy

Happy Reading!!

***

Siapapun tahu jika bendera kuning melambangkan apa, tapi Angkasa dan Pelita ingin berpura-pura buta saja melihat apa yang terjadi.

Ini..

Tak ada kata lain untuk menjelaskan ini, semuanya seperti menggelap. Dunianya seakan terhenti ketika melihat keadaan sekitar yang ikut menangis pilu.

Angkasa mematung di tempat, berbeda dengan Pelita yang telah terkulai lemas dilantai yang telah dibantu beberapa orang.

Angkasa memejamkan matanya berharap bahwa ini mimpi belaka, jika ya maka segeralah mangunkan ia.

"Asaaa.. " panggil Pelita tak kuasa lagi menahan tangisnya.

Perlahan air mata Angkasa jatuh tanpa ia ingin, lagi-lagi Angkasa belum mempercayai semuanya. Ini terlalu mendadak untuk bisa ia cerna.

"PAPA!!!!! " teriak Angkasa yang langsung berlutut di bawah sana.

Semua orang hanya mampu memandangnya dengan tatapan prihatin, ini akan sangat berat untuk di jalani kedepannya.

"PAAA!!! BILANG KALAU INI CUMA BERCANDA! BILANG SAMA ANGKASA KALAU INI BOHONG! PAAA!! " teriak Angkasa histeris.

"APA YANG PAPA LAKUIN?!! PAPA NGAPAIN KAYAK GINI? BANGUN PA! ANGKASA TAU KALAU PAPA CUMA BERCANDA KAN SAMA ANGKASA?!! " kali ini teriakan Angkasa membuat siapapun yang ada di sana diam terbungkam.

"Asaaa... " lirih Pelita berusaha memeluk Angkasa namun pemuda itu menepisnya.

Pelita tak mampu menahan emosinya, ia berusaha kuat walau mungkin disini Pelita lah yang akan paling lemah.

Dengan gontai gadis itu berjalan ke arah sang mama, berusaha menenangkan walau ia tak bisa tenang.

Netta menangis histeris bukan main, bahkan tadi beberapa kali pingsan akibat masih tak mempercayai hal ini. Apa yang ada di depannya terlalu membuat tak bisa apa-apa.

"PA! PAPA GIMANA SIH? KATANYA MAU MINTA ANGKASA BUAT NERUSIN PERUSAHAAN PAPA! KALAU PAPA KAYAK GINI ANGKASA GAK AKAN MAU NGAMBIL ALIH PERUSAHAAN PAPA! DAN ANGKASA GAK AKAN PERNAH NURUT SAMA PAPA!!! " teriak Angkasa lagi terus menggerakan badan Satya berharap bahwa suatu keajaiban terjadi di sana.

Namun takdir berkata lain, ia lebih menyayangi hambanya hingga ia memanggilnya terlebih dahulu.

"PA! PAPA GILA? MAMA LAGI NGANDUNG PA! GIMANA MAMA HIDUP TANPA PAPA? GIMANA NASIB BAYI ITU NANTI PA! GIMANA NASIB ANGKASA SAMA PELITA?!! " Angkasa merasa kepalanya mulai pening.

"Ma.. " lirih Pelita memeluk sang mama.

"Mama gak bisa ta.. " balas Netta menggelengkan kepalanya sembari menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Only SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang