Hola...
Maafkan saya yang selalu jarang Up ini😂 apalagi sekarang sedang sibuk-sibuknya ulangan buat para anak sekolah termasuk saya ju sih😭
Respect banget sama yang selalu Setia nungguin Angkasa - Pelita ini💕terharu saya tuh!
Jangan lupa VOTE & COMMENT nya biar saya tambah semangat karena liat kalian ya excited nunggu cerita saya😘
Kalau ada typo ataupun penulisan yang kurang benar koreksi aja☺ biar saya belajar dari kekurangan❤
Enjoyyyyyy
Happy Reading!!
***
Kini Pelita menatap mangkuk bubur ayam yang telah tandas, ia sedari tadi mendengarkan satu persatu penuturan yang keluar dari mulut Angkasa.
Pandangannya kini kosong membuat Angkasa yang melihatnya langsung menepuk lengan Pelita agar gadis itu tak kehilangan fokusnya.
Tadinya Angkasa tak ingin menjelaskan apa yang terjadi, tapi ia terpaksa karena melihat Pelita yang memang sedari tadi seperti menuntut penjelasan darinya.
Namun, ada satu insiden yang Angkasa belum ceritakan pada saudaranya itu. Angkasa bimbang dan ia memutuskan untuk tidak mengatakannya, karena itu pasti akan menganggu pikiran Pelita.
"Kalau Pelita amnesia, kenapa sekarang pelita bisa inget lagi? Di tambah lagi kepala Pelita di perban. " tanya Pelita membuat Angkasa bingung.
"Kan tadi gue udah bilang ta, kalau lo di jebak sama si Yogi. Tapi lo malah di dorong sama si brengsek itu, untungnya gue cepet datang. " kata Angkasa seberusaha mungkin meyakinkan gadis di depannya.
Hati Angkasa seakan mencelos mengingat kejadian malam itu, terlebih saat Pelita di sentuh oleh orang lain seperti saat Yogi memperlakukan Pelita dengan seenaknya.
Angkasa tak bisa membayangkan jika suatu saat Pelita ingat tragedi itu. Tapi, dengan seberusaha mungkin Angkasa akan membawa Pelita untuk melupakan semuanya yang Pernah gadis itu alami.
Tapi tetap saja bayang-bayang saat Yogi mencium Pelita dengan brutal dan merobek pakaian Pelita secara paksa membuat kemarahan Angkasa memuncak kembali, ingin sekali ia melenyapkan si brengsek itu.
"Kenapa Asa keliatan kayak gak tenang gitu? " tanya Pelita masih heran.
Walaupun ia hilang ingatan, tapi itubtak akan merubah Pelita yang memang sedari dulu sudah mengenal Angkasa dari luar ataupun secara dalam.
Ia dapat menangkap raut kekhawatiran dar Angkasa membuat Pelita semakin penasaran apa yang saat ini mengganggu pikiran Angkasa hingga pemuda itu terlihat sangat cemas.
"Gak ada, gue cuma taku lo kenapa-napa ta. " ucap Angkasa merentangkan tangannya.
Pelita yang memang mengerti langsung berhambur ke pelukan Angkasa. Rasanya memang sudah lama ia kehilangan moment seperti ini.
"Gue kangen sama lo yang ini ta, soalnya Pelita yang dulu nyebelin. Susah di atur lagi. " tutu Angkasa mengusap rambut Pelita serta menghirupnya dalam-dalam.
"Asa benci gak sekarang sama Pelita? Soalnya pasti Pelita cari masalah melulu ya? " tanya Pelita memastikan.
"Walau ingatan lo ilang, gue tetep sayang sama lo ta. Gue akan selalu lindungin lo. " kata Angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Siblings
Teen FictionKembar tak identik. Angkasa yang keras kepala. Pelita yang sabar. Angkasa punya Pelita. Pelita punya Angkasa. Angkasa dengan seribu rahasia di hidupnya. Pelita tahu itu, namun sikapnya seolah dia tak mengetahui semua rahasia yang angkasa punya. K...