37. Angkasa Tanding Satya?

5.9K 339 41
                                    

Holaa😘😘😘

Come back with me😂Tetep semangat ya nungguin Angkasa - Pelita❤

Kalau ada typo koreksi, pasti banyak bat typo nya😩

Triple Up NIH!!!

Enjoyyyyyyy

Happy Reading!!

***

Setelah membuat Denan babak belur, angkasa langsung menarik pelita dan mengajaknya ke kantin.

Seperti sekarang ini, pemuda itu malah sibuk menatapi Pelita yang sedang makan spaghetti. Rasanya sangat kikuk.

Di pipi kanannya bekas pukulan denan yang mendarat di sana, memang hanya satu tetapi lebamnya cukup parah.

Seusainya pelita menghabiskan spaghetti di piringnya, ia langsung pergi ke salah satu tukang minuman di sana.

Pelita membawa satu es batu serta sapu tangan bersi miliknya. Gadis itu duduk di hadapan samping Angkasa, ia memiringkan pemuda itu hingga mereka berhadapan.

"Gue kagak mau. " tolaknya.

Namun pelita yang memang sudah tak tahan, rasanya tangannya sudah gatal ingin sedari tadi mengompres lebam tersebut.

Tanpa kata pelita memegang pipi angkasa sebelah kiri, lalu mengompres pipi kanan yang memiliki lebam.

"Emang Angkasa selalu main hantam kayak tadi? " tanya Pelita.

"Maybe. " balasnya.

"Pelita butuh jawaban yang pasti, bukan jawaban kayak gitu. " katanya lagi.

"Dari tindakan gue tadi, lo sendiri bisa simpulin. " ucap angkasa.

Pelita menghembuskan nafasnya pasrah, ternyata Angkasa merupakan laki-laki yang agak kasar.

Angkasa menempelkan punggung tangannya ke dahi Pelita. Tidak panas.

"Pelita gak sakit. " balasnya cepat.

"Apa amnesia lo udah berakhir? " tanya angkasa heran.

"Angkasa kira amnesia itu game? " ujarnya agak sinis.

"Ya kali aja, gue aneh sama cara bicara lo. " balas angkasa mengedigkan bahunya.

"Pelita ngomong gini salah, kayak kemaren salah. Jadi Angkasa mau kayak gimana? " tanyanya frustasi.

Angkasa menahan lengan pelita yang mengompres pipinya, ia mengambil alih es batu yang dibalut sapu tangan tersebut.

Pemuda menangkup kedua pipi Pelita dengan lembut, tatapannya kini berubah seperti menghangat dengan tiba-tiba.

"Gue gak pernah maksa lo buat jadi apa yang gue mau. Ini emang berat buat gue nerima semuanya secara mendadak kayak gini, tapi gue lebih seneng kalau lo apa adanya. Bukan berarti gue gak suka atau bahkan benci sama lo, tapi gue cuma mau yang terbaik buat lo ta. Gue sayang sama lo, bahkan gue sendiri selalu nyalahin diri sendiri atas semuanya. Ini semua kelalaian gue karena gak bisa ngejaga lo dengan baik. " ujar angkasa dengan lembut.

Only SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang