Hai teman-teman ☺☺ well come back to Angkasa - Pelita 😊
Jika ada typo bertebaran maafkanlah, saya gak ralat ulang ini cerita. Koreksi oke😘😘😘
Tetap semangat ❤Enjoyyyyy
Happy Reading!!
***
Angkasa dengan cepat langsung masuk ke dalam gerbang dan menyeret helen tanpa iba, dengan kasar ia manarik pergelangan tangan gadis itu.
Mata angkasa terhentikan oleh kerumunan yang berada di kantin, apa yang sedang mereka lihat? Bukan kah tadi suara bel sudah berbunyi? Tapi mereka masih berad di kantin.
Dengan lengannya yang masih mencekal pergelangan tangan helen, angkasa membawa helen ke kantin dan melihat apa yang sedang mereka lihat.
"Minggil lo pada. " ucap angkasa yang langsung membuat semuanya memberi peluang pada pemuda itu.
Di sana, ada gadis dengan rambut sebahu duduk di lantai. Wajahnya di tutupi oleh kedua tangannya sembari menangis terisak.
Perlahan angkasa berjongkok di hadapannya dan memegang tangan gadis itu, tapi tak ada respon darinya. Gadis itu sibuk menangis sampai sesegukan.
"Ta.. " ujar angkasa dengan nada terendah yang ia punya.
Gadis itu seperti menegang, dengan perlahan tapi pasti ia menurunkan tangan nya. Menampakan wajah cantiknya yang di penuhi oleh air mata.
"As-asa? " ucap pelita yang menahan tangisnya.
"Iya.. Ini gue. " katanya yang mengusap Puncak kepala pelita.
"Asa.. " lagi-lagi pelita hanya memanggil nama angkasa.
Angkasa melihat sekelilingnya, semua siswa siswi malah memandang mereka seraya berbisik-bisik membuat angkasa geram.
"Ngapain lo pada masih di sini? Udah bosen idup? " tanya angkasa yang membuat mereka langsung bubar untuk memasuki kelas mereka masing-masing, hingga menyisakan helen yang berdiri di belakang angkasa.
Gadis itu memperhatikan bagaimana perlakuan pujaannya terhadap pelita yang tak lain adalah sauda kembar angkasa.
"Kenapa hm? " tanya angkasa hati-hati.
Pelita menagis di depan angkasa membuat pemuda itu langsung menggiring pelita masuk ke dalam dekapannya, pelita akan seperti ini jika ada seseorang yang berusaha menjahili atau menyakiti nya.
"Siapa? " tanya angkasa lagi.
Pelita menggeleng, "Pelita gak tau. "
"Kenapa bisa gak tau? " tanya angkasa, pelita akan bisa menghapal ruma ataupun nama orang sudah berbuat sesuatu padanya. Tapi kali ini seperti nya tidak.
"Pelita gak tau, tadi ada o-orang yang sengaja numpahin mi-minumannya di rok pelita. " aduhnya pada angkasa.
"Gak papa nanti gue keringin. " putus angkasa yang membantu pelita bangkit, namun gadis itu enggan.
"Bukan itu masalahnya. " tolak pelita yang tak mau bangun dari duduknya.
"Kenapa? " tanya angkasa heran.
"Pelita datang bulan. " cicitnya yang masih dapat di dengar oleh angkasa.
"Oh jadi namanya si bulan? Kelas berapa dia? Gue bakalan datengin dia sekarang juga. " kemarahan angkasa memuncak, lihat saja jika dirinya berhasil memberi pelajaran pada gadis bernama si 'bulan' itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Siblings
Novela JuvenilKembar tak identik. Angkasa yang keras kepala. Pelita yang sabar. Angkasa punya Pelita. Pelita punya Angkasa. Angkasa dengan seribu rahasia di hidupnya. Pelita tahu itu, namun sikapnya seolah dia tak mengetahui semua rahasia yang angkasa punya. K...