55. Kembali

3.5K 360 67
                                    

Holaa💕💕💕

Tetap semangat nungguin Angkasa - Pelita oke❤koreksi juga kalau ada typo dan lainnya😂

Saya lebih suka baca in komen kalian deh😊makasih buat masukan dan terus koreksi kalau saya ada salah dalam penulisan ya❤

Enjoyyyyyy

Happy Reading!!

***

Malam telah beranjak berubah menjadi pagi, sinar matahari yang naik dengan perlahan menembus gorden tipis yang telah di sibakan.

Angkasa mengeliat karena tubuhnya merasa kurang peregangan, matanya masih terpejam namun tubuhnya kini beringsut duduk.

Dengan perlahan namun pasti, mata Angkasa perlahan terbuka walau sangat berat. Sebenarnya bisa saja ia tidur sepuasnya, namun pastinya Pelita akan lapar saat pagi-pagi seperti ini jadi ia harus cepat-cepat mencari sarapan.

Angkasa menoleh ke sampingnya dan melihat ke sebelahnya kosong, dimana Pelita? Apa mungkin di kamar mandi? Sangat bahaya jika gadis itu nantinya terpeleset atau sesuatu yang tak mengenakan terjadi.

"Ta!! " panggil Angkasa dengan keras sembari berjalan menuju kamar mandi.

"Sebentar. " sahutan dari Pelita membuat Angkasa bisa bernapas lega, ternyata gadis itu baik-baik saja.

"Cepetan, lo ngapain di dalem? " tanya Angkasa yang tak mendapatkan jawaban tapi justru malah pintu kamar mandinya yang terbuka.

"Pipis. " balasnya.

Angkasa membantu gadis itu untuk segera merebahkan tubuhnya ke tempat tidur, Pelita memegang kepalanya yang pasti akan terasa sakit dan sedikit pusing baginya.

"Masih sakit? " tanya Angkasa melihat gestur tubuh Pelita yang kini terlihat kesakitan sembari memegang kepalanya.

"Sedikit. " balas Pelita semabri duduk di tepi ranjang, namun Angkasa menaikan kakinya ke atas dan menyelimuti gadis itu hingga pusar.

"Mau sarapan apaan? Gue mau cari dulu ke luar, takutnya lo pingsan berat kalau gue gak kasih makan. " tanya Angkasa pada gadis itu.

"Bubur. " balas Pelita.

"Tumben lo pengen bubur! Katanya gak suka karena lembek. Apa mau yang lain? " tanya Angkasa merasa heran.

"Bubur aja. " balas Pelita lagi.

Angkasa menghembuskan nafasnya, ia mengambil dompetnya yang ada di meja dan berjalan ke arah pintu.

"Asa.. Cuci muka dulu sama pake jaketnya, di luar pasti dingin. " tutur Pelita.

Angkasa menghentikan langkahnya.

Tunggu

Apa yang barusan Pelita ucapkan adalah sebuah perhatian kecil yang membuat Angkasa terlempar pada masa beberapa bulan terdahulu.

Angkasa berbalik dan menatap Pelita, gadis itu juga malah menatapnya balik seolah heran mengapa Angkasa menatapnya sebegitu anehnya.

"Kenapa Asa liat Pelita kayak gitu? Pelita cuma nyuruh Asa buat cuci muka dulu sama pakek jaket, di luar walau udah agak panas juga pasti dingin karena masih pagi. " ucap gadis itu berusaha memberikan pemahaman pada saudaranya.

Only SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang