Hola..
Mulai sekarang kehidupan mereka akan kembali seperti biasa☺mungkin sebagian ada yang suka Pelita yang amnesia atau yang pemalu☺
Terus pantengin Angkasa - Pelita 💕 makasih buat kalian yang selalu terus support saya😍tambah rajin nih nulisnya😂
Koreksi kalau ada typo ataupun salah dalam penulisan kata☺karena saya juga masih tahap belajar❤
Enjoyyyyy
Happy Reading!!
***
Setelah beberapa hari menginap di hotel, Angkasa dan Pelita akhirnya pulang ke rumah.
Angkasa menjelaskan semuanya pada Papa dan Mama nya, bukannya Angkasa ingin berbohong tapi ia hanya tidak ingin membuat orang tuanya khawatir.
Namun Netta yang paham akan penjelasan Angkasa membuatnya memaafkan kesalah pemuda itu.
Ya, sedikit lebihnya ia senang karena putrinya baik-baik saja. Sekarang yang penting adalah Angkasa dan Pelita ada di sini dengan kondisi sehat walafiat.
***
Tok tok
"Asa masuk aja. " seru Pelita dari dalam.
Angkasa yang mendengar penuturan gadis itu langsung masuk dan menutup pintunya kembali, ia melihat Pelita yang memang sepertinya bingung dengan semua benda yang tidak pada tempatnya.
"Nanti bibi aja yang beresin. " ucap Angkasa mendekat ke arah Pelita yang sedang duduk di meja belajarnya.
Pelita menoleh pada Angkasa, "Umh, apa Pelita nilai nya jelek beberapa bulan terakhir ini? "
Angkasa tersenyum dan mengusap puncak kepala Pelita, "Bagus kok, lo gak udah kawatir ta. " kata Angkasa menenangkan gadis itu.
Pelita diam sejenak, sungguh entah mengapa ia agak aneh dengan semua ini. Rasanya memang tak asing tapi perasaannya tak enak.
"Udah sekarang lo istirahat di kamar gue, biar bibi nanti beresin kamarnya. " ucap Angkasa lagi sembari menarik lengan Pelita pelan agar gadis itu terbantu untuk bangkit.
Pelita berdiri dan mengikuti Angkasa dengan tangannya yang masih digandeng pemuda itu.
Sesampainya di kamar Angkasa, gadis itu langsung berbaring di ranjang. Angkasa mengambil selimut dan langsung memakaikannya pada Pelita.
Setelah itu Angkasa berbalik dan hendak berjalan ke arah pintu sebelum Pelita memanggilnya membuat ia langsung membalikan badannya.
"Asa.. "
"Hm? "
"Boleh Pelita minta kalau Asa temenin di sini? " pintanya dengan suara pelan.
Angkasa mengangkat sebelah alisnya, ia terdiam cukup lama namun akhirnya Angkasa mengangguk dan menghampiri Pelita kembali.
Pemuda itu naik ke atas ranjang dan duduk di sebelah Pelita, ia merebahkan dirinya dan menjadikan tangan kanannya sebagai tumpuan untuk menahan kepalanya.
"Lo harus banyak istirahat dulu biar cepet pulih, kalo liat lo sakit gue lebih menderita dari pada lo ta. " ujar Angkasa menghembuskan nafasnya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Siblings
Подростковая литератураKembar tak identik. Angkasa yang keras kepala. Pelita yang sabar. Angkasa punya Pelita. Pelita punya Angkasa. Angkasa dengan seribu rahasia di hidupnya. Pelita tahu itu, namun sikapnya seolah dia tak mengetahui semua rahasia yang angkasa punya. K...