Holaaa💕💕💕
Gilaa😂liat kalian se-excited itu nungguin cerita saya bikin saya semangat parah pengen nulis😂😂
Saya kira kalian bakal pada ilang karena saya jarang Up😭tapi gila sih ini malah bertambah bikin saya nagih nulis kan😍
Kalau ada typo ataupun kesalahan EYD saya, koreksi yaaaa😘
Pokonya kalian terrr terr deh! Jangan lupa buat VOTE & COMMENT ya biar saya makin rajin Up😊
Happy Reading!!
***
Angkasa mengeringkan rambutnya yang basah, rasanya segar sekali setelah sekian lamanya ia tidak pernah berendam lagi.
Angkasa melempar handuk kecil yang ia pakai untuk mengusap kepalanya tadi ke keranjang kotor agar nanti Asisten rumah tangga yang mencucinya.
Pemuda itu hanya menggunakan celana selutut dengan bertelanjang dada, ia melihat ponselnya menyala. Tadinya Angkasa sengaja mematikan suaranya agar nanti jika helen menelfon tak terdengar.
Namun semakin di diamkan Angkasa malah semakin penasaran membuat dirinya melihat siapa orang yang meneleponnya.
Pada saat Angkasa mengambil ponselnya malah panggilannya berhenti, ia melihat tertera nama Pelita memanggilnya sekali dan Arumi? Ada apa gerangan gadis itu menelponnya hingga berkali-kali.
Perasaan Angkasa menjadi tak enak, ada apa ini. Dengan cepat dan tanpa kata Angkasa langsung menelfon balik pada Arumi sembari berjalan keluar kamar untuk memastikan Pelita ada di kamarnya.
"Halo Sa! " terdengar suara Arumi di sebrang sana dengan intonasi panik.
"Apaan? "
"Gawat Sa. "
"Apa? "
"Tadi ponselnya gina ada yang ngambil! "
"Sangkut pautnya sama gue apaan?"
"Lo tau yang ngambil siapa? Tadi pas gina mau nginep di rumah gue, di jalan Gina di cegat sama laki-laki yang jadi lawan main basket pas lo ngedadak jadi captain itu loh sa. Gue cuma mau mastiin kalau pelita masih aman sama lo da----"
Tutt
Tanpa basa basi Angkasa melempar ponselnya ke sembarang arah dan dengan cepat ia masuk ke dalam kamar glgadis itu.
Nihil
Angkasa mengecek semua kamar Pelita, namun gadis itu tak kunjung di temukan juga.
Tunggu, mana ponselnya? Ah! Tadi baru saja Angkasa melemparnya ke sembarang arah. Cepat-cepat ia mengambil ponselnya yang ternyata tidak ada kerusakan apapun.
Ia melacak keberadaan Pelita, sengaja Angkasa memasang GPS dari jauh-jauh hari karena ia takut hal yang tak fi inginkan terjadi pada Pelita.
Angkasa masuk ke kamarnya dan mengambil jaket yang dengan cepat ia pakai lalu turun ke bawah tergesa-gesa.
Ia tak boleh terlambat sedikitpun, jika terjadi sesuatu pada Pelita maka yang harus di salahkan adalah Angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Siblings
Roman pour AdolescentsKembar tak identik. Angkasa yang keras kepala. Pelita yang sabar. Angkasa punya Pelita. Pelita punya Angkasa. Angkasa dengan seribu rahasia di hidupnya. Pelita tahu itu, namun sikapnya seolah dia tak mengetahui semua rahasia yang angkasa punya. K...