Hola...😊
Tetap semangat nungguin Angkasa sama Pelita oke❤kalau ada typo koreksi ☺
Up cepet nih😂😂
Enjoyyyyyy
Happy Reading!!
***
Bulan demi bulan angkasa tempuh dengan kemalasan, bayangkan saja beberapa bulan ini ia tak pernah lagi bolos dari sekolah. Di kelas ia hanya mengisi waktunya dengan tidur, walau guru menegur ia tak peduli dan melanjutkan tidurnya kembali.
Beberapa bulan ini juga angkasa tak bertemu dengan salun, gadis itu seakan bersembunyi dan takut jika angkasa mengetahui keberadaanya.
Bukan angkasa tak peduli, ia tak akan mementingkan orang yang juga tidak mementingkannya. Untuk apa? Hanya membuang waktu saja.
Seperti sekarang ini, ia baru bangun tidur setelah guru keluar. Pelita mengajaknya untuk pergi ke kantin, gadis itu bilang perutnya sudah demo parah.
Disini lah Angkasa berada, duduk di kantin dengan dua gadis yang berada di depannya. Siapa lagi jika bukan helen dan pelita yang sekarang makin seperti perangko. Menempel kemana-mana.
"Angkasa gak makan? " tanya pelita menatap pemuda itu yang hanya diam.
"Males. " balasnya.
"Kalau gitu pelita ke perpustakaan dulu ya. " pamitnya yang hendak beranjak dari tempat duduknya.
Angkasa menatap pelita seksama, "Kalau ada denan, lo jaga jarak 5 meter! Kalo lo deketin dia, gue pastiin si denan babak belur. " ancam angkasa.
"Iya. " balas pelita yang langsung pergi ke perpustakaan.
Bohong jika pelita sudah melupakan denan, buktinya ia selalu menatap puda itu dengan getir. Andai waktu bisa di putar kembali, pelita akan senang pasti.
Namun pelita juga senang kalau denan selalu berada di perpustakaan bersamanya, rupanya kepura-puraan denan menjadi kebiasaan yang baik. Membaca buku di jam istirahat. Walau berjarak, tapi pelita selalu merasakan bahwa denan berad di sisinya.
Berbeda dengan angkasa yang sekarang menjalani hidupnya penuh dengan kebosanan, bayangkan saja betapa sakitnya mata angkasa yang melihat papan tulis, atau hanya tidur.
"Angkasa. " seru helen.
"Hm? " balas angkasa.
"Kok ngelamun. " ucap helen.
Tak ada jawaban dari angkasa, dia hanya diam dan menatap ke arah lain.
"Kamu mau kemana? " tanya helen yang melihat angkasa beranjak dari tempatnya.
"Ngerokok? Mau ikut lo? " tawar angkasa acuh.
Helen mengangguk, "Iya. "
Tanpa basa-basi angkasa berjalan dengan helen yang berusaha menyelaraskan langkahnya dengan pemuda itu, walau ini hanya hal kecil tapi helen sangat senang. Berada di sisi angkasa sangatlah nyaman.
Mereka pergi ke belakang sekolah dekat taman, angkasa bersandar di tembok yang lumayan tertutupi oleh pohon besar. Helen yang mengikuti angkasa hanya diam dan duduk di samping pemuda tersebut.
Angkasa menyodorkan sebungkus rokok pada helen, "Lo mau? " tanya Angkasa hanya sekadar mengerjai helen.
Gadis itu menggeleng, "Enggak. "
"Apa alesan lo gak ngerokok? " tanya Angkasa sembari menyalakan sebatang rokok yang sudah ada di bibirnya.
"Aku kan cewek. " balas helen menatap angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Siblings
Teen FictionKembar tak identik. Angkasa yang keras kepala. Pelita yang sabar. Angkasa punya Pelita. Pelita punya Angkasa. Angkasa dengan seribu rahasia di hidupnya. Pelita tahu itu, namun sikapnya seolah dia tak mengetahui semua rahasia yang angkasa punya. K...