Holaa... 😭😭😭
Jadi saya up ulang chapter ini dikarenakan bab 23 ke hapus😭sumpah saya gak punya copy nya, jadi saya tulis ulang lagi walau pastinya gak akan sama seperti sebelumnya.
Chapter ini sama yang kemaren saya udah publish pasti beda jauh, soalnya saya lupa lagi😭maafkan ya teman-teman.
Kalau ada typo koreksi oke😩soalnya saya ngebut nulis ini☺mungkin gak akan sama chapter yang kemaren😩
Tetap semangat nungguin Angkasa sama Pelita ya❤Enjoyyyyy
Saya double up kok☺😩
Happy Reading!!
***
Semuanya telah kembali seperti semula, walau ada yang belum tertata kembali ke tempatnya. Pelita yang belum juga melupakan denan, entah mengapa rasanya pemuda itu masih mencitainya.
Apalagi dengan denan yang selalu ada di perpustakaan membuat pelita selalu ingin berada di dekatnya, perlu waktu bertahun-tahun untuk bisa move on dari denan.
Tapi angkasa bilang ia telah memberikan pelajaran yang setimpal untuk pemuda itu, bahkan sampai sekarang pelita tak pernah tahu apa yang angaksa lakukan pada denan. Semoga saja angkasa tidak bertindak di luar batas.
Oh ya, tentang salun. Gadis itu kini sudah mulai dekat dengan pelita.
Sikap angkasa tidak terlalu buruk seperti kemarin-kemarin. Namun dengan angkasa salun bisa mengirit, seperti ia yang selalu diberi makan di kantin saat istirahat, bahkan angkasa memenuhi juga kebutuhan salun lainnya.
Bukan salun memanfaatkan angkasa. Itung-itung salun bekerja pada angkasa menjadi babu, lalu pemuda itu membayarnya dengan memenuhi beberapa kebutuhan salun atau hanya sekadar jajan di kantin. Anggap saja begitu.
Satu lagi, helen yang juga tidak mau menyingkir dari sini. Padahal dia pacar denan bukan? Tapi mengapa gadis itu masih mengusik angkasa?
Setelah libur tengah semester, mereka kembali masuk sekolah lagi. Seperti sekarang ini, pelita sedang menyiapkan peralatan angkasa walau itu tak akan berguna.
Tapi yang membuat pelita kesal adalah helen yang selalu ke rumahnya setiap hari, ini sangat keterlaluan. Apa yang helen inginkan dari angkasa sedangkan denan sudah miliknya.
Bahkan saat libur pun helen selalu ke sini hanya untuk berdekatan dengan angkasa.
Pagi-pagi buta ini helen sudah kemari, katanya ingin membantu angkasa bersiap. Melihat helen yang sudah mengambil dasi milik angkasa, pelita cepat cepat maniki kursi kecil dan menyisir rambut angkasa.
"Mana? Biar pelita bantu pasangin. " ucapnya mengambil dasi di tangan helen.
Angkasa heran dengan tingkah laku pelita akhir-akhir ini, entahlah gadis itu terlihat aneh.
Ya, pelita dengan berusaha mungkin mengalihkan semua perhatian angkasa yang akan di berikan pada helen walaupun itu perhatian kecil.
Contohnya seperti helen yang sesekali membawa makanan khusus untuknya, tapi pelita mengalihkannya dengan menyuruh angkasa untuk memakan makanan yang ia buat sendiri. Angaksa pastinya akan lebih memilih yang pelita buat dan menghiraukan milik helen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Siblings
Fiksi RemajaKembar tak identik. Angkasa yang keras kepala. Pelita yang sabar. Angkasa punya Pelita. Pelita punya Angkasa. Angkasa dengan seribu rahasia di hidupnya. Pelita tahu itu, namun sikapnya seolah dia tak mengetahui semua rahasia yang angkasa punya. K...