28. Jalan Berdua

4.8K 274 37
                                    

Hola💕💕💕

Maafkan kalau ada typo, terlebih kalau ada nama helen jadi salun atau sebaliknya salun jadi helen. Mohon koreksinya☺

Tetap semangat nungguin Angkasa - Pelita oke❤

Enjoyyyy

Happy Reading!!

***

Ini hari minggu, tepat saat helen pagi buta seperti ini sudah berada di rumah kediaman kekasihnya. Ah, tidak hari minggu saja. Helen ke sini hampir setiap hari bagaikan penagih hutang.

Tapi karena statusnya sekarang adalah pacar dari angkasa, maka helen harus lebih rajin lagi main di sini. Netta tak pernah melarang ataupun menyuruh helen pulang.

"Pagi angkasa. " seru helen sembari masuk ke kamar pemuda itu.

Dilihatnya angkasa masih Setia dengan selimut tebal yang menggulung badannya, kasian jika harus membangunkan angkasa sepagi ini.

Helen berjalan ke arah kaca jendela yang dimana kaca itu berukuran lebih besar darinya, ia membuka gorden kamar itu dan dilihatnya kolam renang yang berada di bawah.

Kamar angkasa mampir dipenuhi kaca jendela di sampinya dari pada tembok, di kanan merupakan balkon yang juga sisi sisinya kaca yang hanya bisa di tutup oleh tirai.

Helen tersenyum melihat pergerakan angkasa yang sepertinya agak terganggu karena ia membuka semua gorden yang berada di kamarnya.

Angkasa masih terpejam, tapi ia menyibakan selimutnya hingga sebagian jatuh ke lantai. Melihat itu helen menaikan kembali selimutnya dan menyelimuti angkasa kembali, lalu ia duduk di samping angkasa yang masih terlelap.

Tidur saja angkasa terlihat sangat tampan, tidak akan ada yang bisa menolak pesona dari pemuda ini. Tangan helen terulur mengelus pipi angkasa pelan.

Grepp

Tangan helen terhenti lantaran tangan angkasa yang menahannya lalu menarik dirinya hingga terbaring di sisi pemuda itu. Tanpa ragu angkasa memeluk helen.

Hangat

Kata itu mampu mengambarkan perasaanku serta suhu helen saat ini. Ia tersenyum dan memegang tangan angkasa yang memeluknya. Jantung helen berpacu dengan cepat, tak seperti biasanya bahkan kini pipinya mulai merona dan rasanya sangat panas. Semoga saja wajahnya tak merah padam.

Bayangkan saja, sekarang helen di peluk oleh angkasa. Bukan itu masalah terbesarnya, masalahnya angkasa sekarang ini sedang bertelanjang dada. Walau ia tak melihat angkasa karena memunggunginya, tapi tetap saja helen melihatnya saat selimut tadi tersibak.

"Ta.. Tumben lo bangunin gue pagi-pagi hari ini? Sekarang kan minggu. " seru angkasa dengan suara serak khas bangun tidur.

Helen sekarang yakin bahwa pemuda yang sedang memeluknya ini masih memejamkan matanya dan menganggap bahwa ia adalah pelita yang tak lain saudaranya.

Angkasa menaikan sedikit tubuhnya dan menghirup aroma rambut gadis yang berada dalam pelukanya. Wangi, tapi mengapa berbeda? Biasanya tubuh atau anggota lain pelita selalu beraroma bayi.

Tunggu

Angkasa membuka mata dan langsung terduduk, melihat gadis yang aroma tubuhnya terbalik dengan pelita.

"Lo?! " mata angkasa sedikit membola melihat helen yang sekarang terbaring di ranjangnya.

"Ngapain lo kesini? " tanya angkasa lagi.

Only SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang