Holaaa😘😘😘
Ternyata saya up ya hari ini, pokoknya jangan pernah bosen buat pantengin Angaksa sama Pelita oke☺☺☺
Kalau ada typo kereksi, soalnya saya gak ralat ulang ini cerita.
Tetap semangat❤ Enjoyyyyyy
Happy Reading!!
***
"Sal, gue udah jelasin ke lo kan sekarang. Gue harap lo gak bakal ngelakuin hal gegabah lagi kayak kemaren." jelas Diana.
Salun baru kenal dengan diana yang tak lain adalah kekasih Daril teman angkasa, tapi karena salun bisa beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan baru jadilah ia sudah mendapatkan teman ya salah satunya adalah Diana.
"Hm. " salun hanya menjawabnya dengan anggukan.
Kelasnya ramai karena katanya guru tak akan masuk, entahlah. Jujur saja salun masih kesal pada pemuda yang bernama angkasa itu. Yang benar saja, dia yang melempar bola salun pula yang di salahkan. Apa salahnya? Salun hanya diam dan menonton pertandingan, tak ada yang lain.
"Dan lo harus selalu inget sama angkasa yang anak pemilik yayasan sekolah ini sal, bukan apa-apa tapi gue takut angkasa ngelakuin hal yang gak keduga. Misalnya ya.. Nyabut beasiswa lo mungkin. Dia bisa depak lo dari sini kapan aja kalau dia mau, jadi gue harap lo jauhin dia kalau mau hidup lo tenang dan jangan ganggu dia kalau lo mau aman. " lagi-lagi Diana berbicara dengan panjang lebar.
"Gue usahain na, lo tau gue tipe orang yang mudah tersulut emosi. " jujur salun.
Diana mengangguk singkat, "Semoga aja udah ini angkasa gak apa-apain lo ya. Soalnya dia selalu ngelakuin balas dendam secara bertubi-tubi, walaupun itu masalah kecil dan dilakuin sekali. "
"Iya, gue juga berusaha menghindar. Gue mau hidup gue tenang na, gue gak mau kalau sampe ibu sama ayah kecewa karena gue gak serius belajar. Pas denger gue bisa masuk ke sekolah ini dengan beasiswa mereka seneng banget, ngeliat mereka kayak gitu ngebuat gue gak tega buat ngancurin harapan mereka. " Salma tipe orang yang blak-blakan dalam segala hal.
Satu lagi, salma bukan orang yang jaim. Ia tak akan menutupi tentang keadaannya yang memang bukan dari kalangan konglomerat seperti teman-temannya, tapi ia tak pernah iri dengannya ia yakin bahwa tuhan selalu memberi kejutan di setiap perjalannya, maka dari itu hanya satu kuncinya. Yaitu sabar.
Bahkan salun sangat bersyukur karena ia masih memiliki keluarga yang utuh walau dengan keadaan cukup, tapi ingatlah tak semua orang dapat berkumpul dengan keluarga. Bahkan banyak anak orang kaya tapi broken home, pastilah itu sangat menyedihkan. Maka dari itu ia sangat bersyukur.
Apalagi salun anak pertama dari tiga bersaudara, ia harus bisa menjadi panutan untuk adik-adiknya. Ia harus bisa menjadi figur yang dapat dicontoh oleh mereka, karena salun tak ingin adik-adiknya malah ke arah pergaulan yang tak benar.
"Elah sal, jangan ngelamun napa! Lo mau kesambet? " Diana membuyarkan lamunan Salun.
"Eh iya, apa tadi? " tanyanya kembali.
"Kagak, tadi anak tuyul lewat cuma pakek kolor doang. " balas Diana asal.
"Lah.. Emang tuyul kan sukanya pake kolor doang. " ucap salun menggaruk lehernya uang tak gatal.
***
"Angkasa bangun. " pelita mengguncang tubuh angkasa pelan, barharap pemuda itu akan bangun. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Siblings
Teen FictionKembar tak identik. Angkasa yang keras kepala. Pelita yang sabar. Angkasa punya Pelita. Pelita punya Angkasa. Angkasa dengan seribu rahasia di hidupnya. Pelita tahu itu, namun sikapnya seolah dia tak mengetahui semua rahasia yang angkasa punya. K...