13. Pertandingan

6.4K 382 3
                                    

Permisi.. 😂😂😂

Saya mau up gila-gilaan hari ini, dikarenakan untuk beberapa hari ke depan gak akan up mungkin. Mungkin ya. 😩

Makanya VOTE and COMMENT kalian dong biar saya up tiap hari, kalau ada typo koreksi guys☺☺☺

Tetap semangat❤ Enjoyyyyyyy

Happy Reading!!

***

Kini angkasa sudah siap dengan bajunya, babak kedua sudah di mulai. Kita lihat seberapa hebat kemampuan lawannya yang berani meremehkan angkasa.

Pelita yang melihat itu hanya tersenyum senang, tadi helen baru datang karena ada urusan sesuatu jadi ia tertinggal sedikit. Tapi ia berteriak histeris melihat angkasa yang berada di lapangan.

Tak kalah histeris dengan para gadis penggemar dari angkasa, jika tadi mereka di buat kagum hanya dengan penampilan angkasa yang biasa kini mereka di buat meleleh dengan apa yang angkasa lakukan.

Tampakanya baju itu sangat pas untuk angkasa gunakan, arghhh mereka sangat gemas ingin memeluk angkasa. Di tambah keringat yang meluncur dari pelipisnya membuat mereka berteriak menyemangati angkasa. Bahkan helen pun kalah dengan suara para fans dari pemuda itu.

Di sisi lain seorang pria paruh baya mengangamati cara bermain angkasa, ia berdiri dengan tangan yang melipat di dadanya.

"Kamu ke sini. " tunjuknya pada satu siswi.

"Ada apa pak? " tanya siswi tersebut pada pria yang tak pernah ia lihat.

"Kamu tahu yang menjadi kapten itu? " tanyanya.

"Itu angkasa pak. " ucap siswi tersebut.

"Saya tahu, maksud saya apakah dia kapten basket tetap? " tanyanya lagi.

"Bukan pak, tadi pas babak kedua gak tau kenapa angkasa maksa buat jadi kaptennya. " cerososnya.

"Asal bapak tau ya, dia itu tukang bolos pak. Saya aja heran kenapa dia bisa gak bolos hari ini, eh tapi kalau gak salah sih pelita yang paksa angkasa buat nonton pertandingan. " lanjutnya dengan memelankan suara yang tadi agak keras.

"Apa angkasa pernah bermain basket sebelumnya? Atau sekadar bertanding biasa? " lagi-lagi pria itu melayangkan pertanyaan.

"Gak pernah lah pak, orang dia suka bolosnya tiap hari mana mungkin ada di sekolah. Tapi saya kagum liat angkasa, dia jago banget. Dari tadi angkasa masukin bola basket sendirian, bahkan lawannya pun gak ada yang bisa rebut. Hebat kan pak? " serunya heboh sambil bertepuk tangan.

Ia hanya mengangguk saja melihat kehebohan gadis itu menonton pertandingan, namanya juga remaja wajar saja menurutnya. Gadis itu duduk kembali ke tempat duduk semulanya.

"Pak satya. " seru pak Rudi selaku kepala sekolah.

Satya menoleh dan mengangguk. Ya, pria yang sedari tadi memandangi angkasa adalah satya, yang tak lain adalah papa nya.

Satya kemari karena akan ada penilaian sekolah, selaku pemilik yayasan sekolah ia juga wajib memastikann semuanya. Karena di kantor urusannya sudah ia tangani semua, waktunya kini agak luang dan sengaja menyempatkan diri untuk ke sekolah.

Pak kepala sekolah diam di tempat, satya menghampirinya dan berjalan beriringan dengannya. Melihat-lihat semua yang ada di sekolah ini.

Seorang gadis yang berada di tempat duduk letter u paling bawah mengamati pemuda yang menjadi kapten pengganti tadi, pemuda itu memasukan bola dengan wajah yang begitu sombong.

Only SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang