Hola😘😘😘
Tetap semangat hayo nungguin Angkasa - Pelita❤
Apalagi double up kan😂
Kalau ada typo plis koreksi ya😊saya gak ralat ulang soalnya.
Enjoyyyyyyyyy
Happy Reading!!
***
Ternyata semuanya cukup mudah, pelita beradaptasi agak cepat. Ia sekarang mulai tahu perlahan demi perlahan.
Tadi Arumi dan Gina menjelaskan semuanya. Helen juga tadi menceritakan apa yang selalu pelita lakuakan dahulu.
Berkat teman-temannya Pelita bisa lebih cepat mengenal semuanya.
"Pelita.. " panggil Arumi.
"Apaan? " tanya pelita.
"Katanya sekarang ada pertandingan basket, liat yu. " ajaknya.
"Cabut lah. " balasnya yang langsung berjalan keluar.
"Gila, gue masih gak percaya kalau yang ada di hadapan gue ini itu pelita. " ucap gina menggelengkan kepalanya.
"Udah lah gin, sekarang pelita kita jafi asik. " timpal Arumi.
"Iya sih. " balas Gina.
"Lo ngibul ya rum? Mana kagak ada. " ucap pelita melihat lapangan yang sepi.
"Lo ngigo ta? Ini bukan lapangan basket! " balas Arumi.
"Oh. " katanya sembari membulatkan mulutnya.
Dugh
"Aw!! " pelita mengusap kepalanya yang terkena sesuatu.
Sebuah bola mendarat tepat di kepalanya sangat keras, sekarang malah bola tersebut ada di kakinya.
"Sor--"
Ucapan pemuda yang berada dihadapan pelita terhenti tatkala gadis itu berbalik.
Pelita mengernyit, "Lo gak punya mata?"
Gina dan Arumi melotot, ini tak bisa di biarkan. Dengan cepat mereka menarik lengan pelita, namun gadis itu sangat keras hingga ia melepaskan cekalan Arumi serta Gina.
"Sorry. " ucap Denan.
"Wah parah, gak tulus banget lo minta maaf. " sungut pelita.
"Gue udah minta maaf sama lo. " tegas Denan.
"Lo--"
"Maaf kak, pelita gak maksud kok kayak gitu. Ayo ta, katanya mau nonton pertandingan basket. " arumi berusaha menarik tangan Pelita.
"Heh rum. Ngapain lo minta maaf sama dia? " sentak pelita tak suka.
"Lo juga harusnya sama kayak mereka. Jaga sopan santun lo. Jangan mentang-mentang lo man--"
"Kak maaf sekali lagi. Maaf banget ki--"
"Gue kan udah bilang, jangan minta maaf sama dia. " tegas pelita pada Arumi.
"Siapa yang lo maksud dengan dia? " sentak Denan.
"Ya lo lah! Siapa lagi. " sungut Pelita
Levin dan Tara membelalakkan mata. Secepat itukah pelita melupakan denan yang padahal terus ia kejar? Sifat gadis itu sangat berbeda..
"Denan. Udahlah, lo katanya gak mau berurusan sama dia lagi. " timpal Levin.
Pelita mengernyit, apa katanya? denan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Siblings
Fiksi RemajaKembar tak identik. Angkasa yang keras kepala. Pelita yang sabar. Angkasa punya Pelita. Pelita punya Angkasa. Angkasa dengan seribu rahasia di hidupnya. Pelita tahu itu, namun sikapnya seolah dia tak mengetahui semua rahasia yang angkasa punya. K...