Halo??!! Apa kabar?
Sehat?
Parah yaa aku baru lanjut, heheh.49
Waktu sudah sore. Dipakai dengan sesuatu yang unfaedah dalam tanda kutip, waktu cepat berlalu yaa.
Sehabis pulang si tukang, mereka tidak berhenti saling ledek. Ada yang ketawa ada yang sebel mukanya.
Semua kena gombal, kecuali Jisoo. Eh tapi Jisoo juga kena sebenarnya, kalau Jisoo ada di tempat pasti dia merinding banget. Syukurnya Jisoo sedari tadi lagi fokus depan layar laptopnya. Chaeyoung sama Lisa tidak berani ganggu. Kasihan wajah serius sekaligus lelahnya kalau diganggu.
Jadi yang kena tadi Jennie, Lisa, sama Chaeyoung. Paling parah sih Jennie. Soalnya si Om seneng jahilin orang yang gampang marah. Gemes aja gitu katanya.
Jennie sendiri jelas marah dong, naik pitam dia, tapi sialnya kemarahan dia malah jadi dianggap lucu, kan sialan banget.
"Jangan marah dong, nanti om nikahin sekarang."
Sialan banget itu sumpah di pendengaran Jennie. Jijik sampai ke sekujur tubuh.
"Hey, kamu jangan senyum dong, Lisa. Om jadi berpaling ke kamu kan jadinya."
Lisa langsung cengo mukanya. Dia senyum tuh bukan narik perhatian si Om yaa ih amit-amit, tapi yaa karena lucu aja lihat Jennie. Eh emang bangsul, dia juga malah jadi kena.
"Chaeng, kamu itu duplikatnya Lisa ya? Cantik banget sumpah, bikin meleleh."
Bikin muntah. Chaeyoung bahkan tadi sempat balik badan buat melakukan gerakan pura-pura muntah saking mual dengar kalimatnya barusan.
"Eh si sulung itu mana? Lagi dipingit ya? Aduh Om jadi deg-degan. Bilang ke Jisoo cantiknya jangan melebihi bidadari gitu."
Aduh apaan sih? Geli ah geli. Ketiga adik Jisoo tutup telinga. Cukup.
Sebenarnya Om Dewan itu tidak ganteng, tapi tidak jelek juga. Biasa saja, enak dipandang lah yaa lumayan. Cuma karena kelakuan yang suka genit itu bikin Jisoo dan sekeluarga merasa jijik.
Tapi jujur, awal-awal mereka sedikit tersentuh, sedikit terbawa perasaan gitu lah, tapi lama-lama yaa eneg juga dong. Sesuatu yang berlebihan itu benar tidak baik, guys.
Sekarang Chaeyoung sama Lisa lagi ada di kamar. Mereka lagi ghibahin kedua kakaknya.
"Serius deh Chaeng, ngerasa ngga sih, Jisoo unnie beda sama Jennie unnie? Kasihan tau liat Jennie unnie dicuekin gitu." Keluh Lisa.
Meski di depan mereka, Jisoo baik-baik saja. Seolah memang tidak terjadi apa-apa, tapi, Lisa peka. Dia merasa ada hawa dingin di hangatnya tawa-tawa yang terdengar.
Lisa juga kerap sekali melihat tatapan Jennie yang begitu memprihatinkan saat pertanyaan tak dijawab oleh Jisoo. Jadi Lisa yang ingin nangis jadinya.
Sumpah yaa hati Lisa kaya dicubit perih gitu.
"Iya Lisa, Chaeng ngerasa jelas. Jisoo unnie kaya yang lagi marah sama Jennie unnie sampai kaya gitu." Ungkap Chaeyoung juga.
Sama dengan Lisa, Chaeyoung juga punya kepekaan untuk memperhatikan sekitarnya. Dan di sekitarnya sedang tidak beres, pikirnya.
"Gara-gara apa yaa?" Tanya Chaeyoung yang tidak mengetahui sesuatunya.
"Gara-gara kamu,"
"Lah kok gara-gara Chaeng sih?" Tanya Chaeyoung, tidak terima dengan kalimat tuduhan seperti itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things
Ficção Adolescente[On Going] Brrr... "HYAA PARK CHAEYOUNG" -Lisa "Mwo? Wae? Ada apa denganku?" -Chaeyoung "Baru pulang udah di giniin? Ngajak berantem hah?" -Jennie "Wae? Apa yang kalian ributkan lagi sekarang?" -Jisoo Cocok buat kalian yang ingin ringan-ringan bacaa...