23

3.9K 552 73
                                    

23

"Lisa jangan bandel yaa, jangan cari masalah."

"Chaeng, jangan lupa makan di sana." ups sepertinya Lisa lupa. Chaeyoung tidak pernah lupa dengan makanannya.

"Lisa, turuti kata unnie, jangan marah-marah."

"Chaeng, jangan sering ke luar sendiri di sana."

"Lisa, kerjain pr nya, jangan males-malesan."

"Chaeng, bawa oleh-oleh dari sana yang banyak."

"Mintanya ke unnie itu mah, aku kan ga punya uang banyak."

"Bohong banget lah,"

"Hehehe iyaa nanti dibeliin banyak buat Lisa."

Sedari tadi Lisa dan Chaeyoung tuh terus-terusan saja kasih ucapan sebelum pergi dengan air mata.

Harus percaya. Sekarang mereka sedang menangis. Bahkan sekarang sedang berpelukan.

Pemandangan ini benar-benar bikin semua yang lihat terharu. Tim Jisoo saja terharu. Malah ada satu orang yang juga ikut menitihkan air mata lihat mereka berdua.

Jisoo sama Jennie? Aah mereka juga sama. Lagi sedih. Sedang menangis. Pertama memang Jennie yang ditinggal sama Jisoo, kedua karna mereka lihat adiknya itu.

Aduh ada live drama korea di sini.

"Lisa, Chaeng pasti nanti kangen..."

"Huwaaa~ Chaeng, Lisa juga pasti kangen... Jangan pergi, Chaeng."

"Lisaa..."

"Ga tega mau misahin mereka, tapi gimana ini udah dipanggil." Jisoo hanya bisa lihatin mereka. Dan membiarkan Jennie yang menghampiri mereka.

"Lisa, Chaeng," panggilnya lembut.

"Jangan ganggu unnie huwaaa~" Lisa masih belum mau lepas dari Chaeyoung.

"Si aduuh.. Lisaa, Chaeng nya udah harus pergi." Jennie sudah pegang kedua bahu lisa buat menjauhkan tubuh Lisa dari Chaeyoung.

Sekarang Chaeyoung sama Lisa sudah berpisah. Muka merah dari Lisa dan Chaeyoung terlihat jelas banget di sini. Seperti korban aniaya jatuhnya.

Yaa ampun.. Ini Lisa ditinggal Chaeyoung hanya 7 hari doang yaaa.. Ko kaya ditinggal berabad-abad gitu yaa? Yaa maklumi saja, Lisa dan Chaeyoung kan rapet banget walau suka banget berantem.

Sekarang gantian. Jennie yang peluk erat Chaeyoung. Tidak tega juga ditinggal sama Chaeyoung. Sayang banget Jennie sama adik kembarnya ini.

"Chaeng baik-baik ya di sana, jangan jauh-jauh dari Jisoo unnie." Jennie usap-usap punggung Chaeyoung.

"Huwaa~.. Iyaa unnie.." Chaeyoung sudah sesegukan.

Jisoo juga peluk Lisa yang masih menangis makin menangis ketika dipeluk Jisoo.

"Unnie.."

"Lisa jangan bandel yaa." Jisoo nangis lagi peluk adik satunya ini. Aduh benar, rasanya tidak tega.

Ini lebay banget siih jujur, tapi yaa mau gimana, merekanya seperti itu. Tidak pernah mereka tuh ditinggal sampai seminggu. Sehari saja sering. Makanya ketika ditinggal dan meninggalkan satu sama lain mereka sedih banget. Berasa kehilangan banget.

Acara peluk-pelukan terhenti ketika rekan Jisoo menyadarkan mereka untuk segera pergi. Jennie hapus air mata Chaeyoung, dan Jisoo hapus air mata Lisa.

Chaeyoung peluk Lisa buat yang terakhir. Dan Jisoo juga peluk Jennie buat yang terakhir.

"Dadah," Chaeyoung dan Jisoo lambaikan tangan pas mereka sudah berjalan jauh memasuki tempat pengecekan tiket.

Lisa menangis lagi, tapi dipeluk sama Jennie. Sampai mereka sudah tidak terlihat lagi Jennie ajak Lisa duduk di kursi yang sudah tersedia buat tenangkan lisa.

Tidak malu nangis di bandara. Soalnya Jennie sama Lisa lihat banyak orang juga yang menangis di sini. Mungkin sama dengan Jennie dan Lisa, lagi melepas kepergian keluarganya.

"Lisa udah beres nangisnya?" jawaban yang Jennie dapatkan hanya gelengan kepala dari Lisa.

"Udah nangisnya pending dulu, lanjut lagi di rumah yaa, ini udah malam." mau gimana lagi ini beneran sudah malem, masa mau menginep di sini.

Jennie hapus air mata Lisa. Lisa dituntun buat jalan ke parkiran mobil. Tadikan berangkatnya pakai mobil Jennie.

"Udah jangan nangis lagi ih, cengeng." Jennie bicara seperti itu soalnya memang Lisa tidak berhenti nangis. Kesal sendiri jadinya.

Sampai di dalam mobil, Lisa masih menangis. Jennie diam saja soalnya dia juga menangis, tapi pelan.

Tidak lama, Lisa sudah mulai tidur. Efek lelah sudah nangis lama dan sudah waktunya tidur juga.

Jennie lihat ke samping. Sedikit tenang soalnya Lisa nya sudah tidur dengan nyaman.

Lampu merah. Jaket yang Jennie gunakan ia lepas. Lihat adiknya yang sedikit kedinginan tidak tega dong yaa. Naluri kaka berkata untuk melindungi adiknya dari terpaan cuaca malam yang saat ini sangat dingin.

Sampai tiba di rumah, Jennie yang lihat Lisa belum bangun dari tidurnya dan tidak tega buat bangunin Lisa, akhirnya Jennie memutuskan untuk meninggalkan Lisa di mobil

Sebentar.

Soalnya Jennie mau buka dulu pintu rumahnya yang dikunci. Biar tidak ribet. Nanti ribet dong kalau harus gendong Lisa yang lagi tidur di belakang terus buka pintu secara bersamaan.

Pintu sudah kebuka. Jennie balik lagi ke mobil buat gendong Lisa yang tidur. Kalau Jennie pikir-pikir lagi sebenarnya bisa sih Jennie buka pintu yang dikunci sambil gendong Lisa di belakang. Soalnya badannya Lisa juga tidak berat, dan bisa dibilang ringan.

Tapi yaa gitu, Jennie tidak mau ribet. Dan terserah Jennie juga sih maunya gimana.

Masuk rumah, tinggal masuk kamar. Buka pintu sedikit mudah, soalnya kamar Lisa tidak terlalu ditutup jadi dengan didorong saja pintu terbuka.

Direbahkan Lisa di atas kasur miliknya. Jennie buka sepatu yang masih ada di kakinya, lalu ambil jaket yang masih ada di tubuh Lisa, dan digantinya dengan selimut tebal Lisa.

Jennie usap-usap kedua tangannya yang dingin. Ambil air putih hangat buat hangatkan tubuh dan tangan yang Jennie tempelkan digelas yang berisi air hangat.

Sudah selesai, Jennie tidur di kasurnya Chaeyoung, sekalian temani Lisa.

For you 'R11'

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang